Beranda / Berita / Peserta Pemilu 2024 Diingatkan Tak Lakukan Kejahatan Politik

Peserta Pemilu 2024 Diingatkan Tak Lakukan Kejahatan Politik

Minggu, 27 Agustus 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Para kontestan Pemilu 2024 diingatkan tak menghalalkan segala cara dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. 

"Kami menolak kejahatan politik dalam bentuk apapun. Contohnya, praktik politik tapi dilakukan berbagai cara seperti politik uang untuk pileg dan pilpres. Itu contoh kejahatan politik," kata Ketua Dewan Pertimbangan Forum Alumni Aktivis (FAA) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), Rommy Fibri Hardiyanto di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Sabtu (26/8/2023). 

Intervensi terhadap penyelenggara pemilu juga masuk dalam tindakan kejahatan pemilu. Rommy menekankan praktik kejahatan politik mencederai praktik politik baik yang mestinya dicontoh masyarakat. 

"Dinamika politik yang eskalasinya semakin tinggi saya kira kami perlu menyampaikan sikap demikian," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. 

Selain itu, pihaknya mendorong media menjalankan tugas dan fungsinya secara independen dan profesional mengawal pemilu. Menurut dia, pemberitaan yang independen dan profesional akan memberikan informasi yang jernih bagi publik. 

 "Rumah mencari informasi yang benar itu media massa. Untuk itu media harus independen dan profesional agar masyarakat tak jadi korban," ujarnya. 

Presidium FAA PPMI, Mustakim juga mendesak kontestan politik tidak saling serang satu sama lain. Ia menegaskan perilaku politik harus mampu menjaga situasi yang kondisif bagi masyatakat. 

"Kami juga menyerukan pasangan menjalankan pemilu yang damai. Tak saling keras, menyerang, dan menjatuhkan pasangan lain" ujarnya. 

Selain hal itu, FAA PPMI mendorong penegakan hukum dilakukan sesuai koridor, termasuk pemberantasan korupsi secara independen dan profesional. Penegakan hukum yang baik akan jadi bagian contoh dalam pemerintahan ke depan. 

Mustakim menilai para bakal calon kontestan politik mesti memiliki kesadaran itu. Sehingga, lanjutnya, saat terpilih memiliki pemahaman penegakan hukum yang adil untuk berbangsa dan bernegara. 

"Kami juga serukan menolak diskriminasi dan penindasan kelompok minoritas dalam bentuk apapun. Ini semua suara moral FAA PPMI, sama sekali tak ada pretensi politik apapun," jelasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda