Beranda / Berita / Seleksi Petugas Haji Tetap Digelar 18 Maret, Begini Cara Kemenag Antisipasi Corona

Seleksi Petugas Haji Tetap Digelar 18 Maret, Begini Cara Kemenag Antisipasi Corona

Senin, 16 Maret 2020 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Bina Haji Kemenag RI Khoirizi H. Dasir di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama tidak mengubah jadwal pelaksanaan seleksi petugas haji tahun ini. 

Direktur Bina Haji Khoirizi memastikan seleksi tetap akan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, 18 Maret 2020. Namun, sebagai antisipasi penyebaran virus corona (Covid19), Kemenag telah menyiapkan sejumlah langkah.

"Tes petugas haji tetap dilaksanakan pada 18 Maret 2020. Upacara pembukaan akan digelar di lapangan terbuka dan dipimpin oleh Dirjen PHU," tegas Khoirizi di Jakarta, Senin, 16 Maret 2020.

Menurut Khoirizi, seleksi akan menggunakan ruangan yang lebih luas agar sirkulasi udara lebih lancar. Selain itu, dengan ruang lebih luas, jarak antarpeserta bisa diatur agar lebih berjauhan.

"Kami juga akan membuka seluruh pintu dan jendela ruangan. Peserta yang sudah menyelesaikan CAT-nya diminta berada di ruang terbuka," ujarnya. "Wawancara akan dilaksanakan di ruang terbuka seperti teras gedung dan lainnya," sambungnya.

Khoirizi menambahkan, pihaknya telah menyiapkan protokol seleksi yang berlaku bagi seluruh peserta. Antara lain, membawa surat kesehatan, peserta yang sedang flu dan batuk harus menggunakan masker.

“Kami juga akan siapkan petugas untuk memeriksa kondisi suhu badan seluruh peserta sebelum masuk ruangan acara,” ujarnya.

Berikut langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan dalam seleksi petugas haji:

1. Memeriksa kondisi suhu tubuh peserta, sebelum masuk keruangan acara. Peserta dengan suhu tubuh di atas 38 derajat, tidak diperkenankan masuk atau dibatalkan melanjutkan proses seleksi

2. Seluruh peserta harus menunjukan surat keterangan sehat dari dokter.

3. Peserta yang flu dan batuk harus menggunakan masker.

4. Antarpeserta tidak dianjurkan untuk saling salaman atau bersentuhan satu sama lain.

5. Menyiapkan tenaga medis dari klinik Kementerian Agama Pusat selama pelaksanaan.

6. Menghentikan kegiatan bila dalam pelaksanaan tes di dalam ruangan ditemukan indikasi ada peserta yang terpapar virus corona dan segera mengembalikan seluruh peserta ke tempat asalnya.

7. Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki fasilitas memadai untuk mencuci tangan.

8. Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci tangan berbasis alkohol.

9. Meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan, seperti kamar mandi, konter registrasi dan pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat aktivitas. (ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda