Minggu, 02 November 2025
Beranda / Data / Jejak Digital Steffy Burase di Aceh: Dua Kegiatan Besar yang Batal Terlaksana

Jejak Digital Steffy Burase di Aceh: Dua Kegiatan Besar yang Batal Terlaksana

Sabtu, 01 November 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Steffy Burase. [Foto: Instagram @steffyburase]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jejak kegiatan publik yang melibatkan nama Steffy Burase di Aceh menyisakan catatan menarik sekaligus penuh kontroversi. Dari pantauan jejak digital, setidaknya terdapat dua event besar yang sempat dikaitkan dengannya yakni Aceh Marathon 2018 dan Panggung Sumpah Pemuda 2025.

Kedua kegiatan tersebut berakhir dengan nasib serupa batal terlaksana sebelum mencapai garis akhir. Mulai dari perencanaan megah, promosi ambisius, hingga polemik administratif, semuanya meninggalkan kesan mendalam tentang bagaimana ide besar bisa kandas di tengah jalan.

Kisah ini seakan menjadi potret bagaimana euforia proyek besar kerap berbenturan dengan realitas pelaksanaan di lapangan. 

Aceh Marathon 2018: Gagal di Tengah Persiapan dan Kasus Hukum

Aceh Marathon 2018 sedianya digelar pada 29 Juli 2018 di Sabang, Aceh. Steffy Burase disebut sebagai salah satu tenaga ahli dalam penyelenggaraan acara olahraga bertaraf internasional tersebut. Namun, even ini gagal digelar karena berbagai persoalan teknis—mulai dari keterlambatan pengadaan baju peserta hingga medali yang belum tersedia. Kondisi itu membuat jadwal 29 Juli mustahil dipenuhi, dan akhirnya panitia memutuskan menunda pelaksanaan.

Belum selesai dengan kendala teknis, muncul masalah hukum. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, penggagas utama acara, tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap pada Juli 2018. KPK menduga sebagian dana suap sebesar Rp500 juta sempat direncanakan untuk dialihkan ke kegiatan Aceh Marathon. Steffy Burase pun ikut diperiksa oleh KPK terkait aliran dana tersebut. Kombinasi antara masalah hukum dan ketidaksiapan panitia membuat Aceh Marathon 2018 akhirnya dibatalkan total dan hingga kini tak pernah dijadwalkan ulang.

Konser Sumpah Pemuda 2025: Batal di Hari H

Tujuh tahun berselang, nama Steffy kembali muncul dalam rencana konser akbar bertajuk ā€œPanggung Sumpah Pemuda 2025ā€ di Banda Aceh. Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Oktober 2025 di Stadion Harapan Bangsa ini akan menampilkan Slank dan D’Masiv sebagai bintang utama. Namun, konser tersebut batal digelar pada hari pelaksanaan.

Penyebabnya bukan larangan dari pemerintah, melainkan persoalan administrasi. Dispora Aceh menyatakan izin penggunaan stadion gugur karena pihak penyelenggara, PT Erol Perkasa Mandiri perusahaan milik Steffy Burase tidak melunasi biaya retribusi sewa venue sebesar Rp145 juta sesuai ketentuan. Pihak panitia berdalih pembatalan terjadi karena tekanan dari kelompok ormas Islam lokal yang menolak konser, namun klaim itu dibantah keras oleh Dispora dan mitra resmi acara, DPD Granat Aceh. Pemerintah menegaskan, Aceh tetap terbuka terhadap kegiatan seni selama semua aturan dipenuhi.

Dari penelusuran Dialeksis, kedua peristiwa ini menunjukkan pola yang berulang dalam kiprah Steffy Burase di Aceh terkesan proyek besar dengan gaung luas, tetapi gagal diwujudkan. Baik karena persoalan hukum, mismanajemen, maupun kendala administratif, kegiatan-kegiatan yang melibatkan Steffy selalu berujung pada pembatalan. Jejak digital dua even itu kini menjadi catatan publik tentang bagaimana ambisi besar bisa kandas oleh ketidaksiapan dan polemik di balik layar. [arn]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI