Minggu, 07 Desember 2025
Beranda / Data / Update Bencana Banjir Aceh: 349 Orang Meninggal Dunia, Hilang 92 orang

Update Bencana Banjir Aceh: 349 Orang Meninggal Dunia, Hilang 92 orang

Sabtu, 06 Desember 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, menyampaikan bahwa saat ini 18 kabupaten/kota, 234 kecamatan, dan 3.978 gampong berada dalam status terdampak bencana. 

Skala bencana yang meluas membuat seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bergerak dalam kondisi darurat.

“Ini bukan lagi bencana lokal, tetapi sudah menjadi bencana kemanusiaan berskala provinsi. Hampir seluruh wilayah Aceh merasakan dampaknya,” ujar Murthalamuddin kepada media dialeksis.com, Sabtu, 6 Desember 2025.

Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh dalam beberapa pekan terakhir telah berubah menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. 

Hingga 5 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, Pemerintah Aceh melalui Posko Terpadu Penanggulangan Bencana mencatat dampak bencana telah menjangkau hampir seluruh wilayah provinsi.

Data resmi Posko Terpadu mencatat jumlah korban terdampak mencapai 321.134 kepala keluarga atau setara dengan 1.404.130 jiwa, luka ringan 2.872 orang, luka berat 579 orang, meninggal dunia 349 orang, hilang 92 orang.

“Prioritas utama kami adalah penyelamatan jiwa, penanganan korban luka, serta pencarian warga yang masih dilaporkan hilang,” tegas Murthalamuddin.

Dampak bencana juga memaksa ratusan ribu warga mengungsi. Hingga saat ini tercatat 824 titik pengungsian tersebar di berbagai daerah dengan jumlah pengungsi mencapai 194.233 KK atau 775.346 jiwa.

Pos pengungsian berada di masjid, sekolah, balai desa, hingga tenda-tenda darurat yang dibangun secara swadaya dan oleh pemerintah. 

Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan besar terhadap fasilitas umum (fasum) yang menjadi tulang punggung layanan masyarakat. Data sementara mencatat perkantoran 205 unit, tempat ibadah 201 unit, sekolah 243 unit, pesantren 15 unit dan rumah sakit & Puskesmas 245 unit.

Akses transportasi juga terdampak signifikan. Sebanyak 452 titik jalan mengalami kerusakan, sementara 312 unit jembatan dilaporkan rusak, putus, atau tidak bisa dilalui.

Kondisi ini menjadi tantangan besar dalam proses distribusi bantuan serta mobilisasi tim evakuasi.

Selain korban jiwa, bencana ini meninggalkan kerugian besar di sektor ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat.

Berdasarkan pendataan sementara, rumah rusak 115.288 unit, ternak mati 56.274 ekor, sawah terdampak 65.024 hektare, kebun terdampak 12.513 hektare dan tambak terdampak 40.328 hektare.

"Banyak daerah terisolir akibat putusnya akses jalan dan jembatan. Ini menjadi salah satu fokus utama dalam tahap tanggap darurat,” tutup Murthalamuddin.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI