Beranda / Dialog / Pidie Sukses Jalankan Program Gepeuaman Hingga Hasilkan 12 Ton Produksi

Pidie Sukses Jalankan Program Gepeuaman Hingga Hasilkan 12 Ton Produksi

Sabtu, 20 Agustus 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Aktivitas petani di kawasan Kemukiman Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, beberapa waktu lalu. [Foto: MI/Amir MR]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh telah meluncurkan Program Gerakan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie pada Selasa, 14 September 2021 lalu.

Gerakan ini merupakan inovasi yang dilakukan Distanbun Aceh untuk mengembalikan kesuburan lahan sawah menggunakan pupuk organik serta bebas dari pencemaran atau kerusakan sawah akibat penggunaan pupuk kimia dan pembasmi hama secara terus menerus.

Melalui gerakan ini, petani juga diharapkan mau mengubah perilakunya untuk membiasakan diri memanfaatkan sumber daya bahan organik lokal seperti jerami diolah menjadi pupuk organik. Sebab, bila petani sudah berhasil menerapkan konsep Gepeuaman untuk budidaya padi sawah dan komoditas lain, berarti petani di Aceh sudah menjalankan konsep pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan organik lokal.

Adapun tujuan dari program Gepeuaman ini adalah untuk mengurangi kebiasaan penggunaan pupuk kimia (urea, NPK, Sp36, KCl dan ZA), beralih ke pupuk organik, mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pemberantasan hama dan penyakit tanaman, mengefektifkan penggunaan air secara tidak berlebihan, cukup dengan kondisi macak-macak/becek, tidak membakar jerami sisa panen padi di lahan sawah, dan merubah kebiasan kurang baik petani, yang suka membakar jerami di lahan sawah.

Atas dasar itu, banyak pihak yang mendukung dan mengapresiasi program Gepeuaman Distanbun Aceh ini, mulai dari masyarakat petani, Penyuluh Pertanian, Pengamat, Akademisi, Pemerintah Kabupaten/Kota, hingga Pemerintah Pusat.

Untuk mengetahui siapa inisiator dan sejauh mana program Gepeuaman ini sudah berjalan, mari kita simak wawancara khusus secara eksklusif bersama Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Safrizal, SP, MPA di ruang kerjanya pada Jumat, 19 Agustus 2022. Berikut isi wawancara yang telah dirangkum Dialeksis.com:

Siapa yang menginisiasi program Gepeuaman?

Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam atau yang disingkat dengan Gepeuman ini diinisiasi oleh Kadistanbun Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP. Gerakan ini merupakan inovasi yang dilakukan untuk mengembalikan kesuburan lahan sawah menggunakan pupuk organik serta bebas dari pencemaran atau kerusakan sawah akibat penggunaan pupuk kimia dan pembasmi hama secara terus menerus.

Sudah berapa kabupaten/Kota yang telah menerapkan program Gepeuaman?

Ada 3 (tiga) Kabupaten yang telah menerapkan program Gepeuaman, yaitu Kabupaten Pidie, Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Jaya. Dan nantinya kita akan melakukan sosialisasi program ini ke seluruh Kabupaten/Kota. Sehingga kita harapkan seluruh Kabupaten/Kota nantinya bisa menerapkan program Gepeuaman ini.

Kabupaten/Kota mana yang telah suskses menjalankan program Gepeuaman?

Tahun 2021 dibuat percontohan di Kabupaten Pidie seluas 200 hektar, dari percontohan tersebut dihasilkan produksi mencapai 12 ton/hektar Gabah Kering Panen (GKP).

Apa hasil dan manfaat yang didapatkan oleh petani dari program Gepeuaman?

Manfaat yang dihasilkan petani dari program Gepeuaman ini yaitu dapat meningkatkan hasil produksi, menambah pendapatan petani dan meningkatkan kesuburan lahan. Selain meningkatkan tingkat kesuburan lahan, pertanian organik program Gepeuaman ini juga bisa menghemat biaya produksi sebesar 30-40 persen dan meningkatkan produksi padi. (Nor)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda