DIALEKSIS.COM | Australia - Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Australia tahun ini tidak hanya menjadi momen kebangsaan, tetapi juga ajang pembuktian kekuatan dan solidaritas diaspora Indonesia di luar negeri. Diprakarsai oleh para WNI yang menetap di Australia, perayaan ini menjadi panggung besar untuk menampilkan kecintaan pada tanah air melalui teknologi dan budaya.
Puncak perayaan akan berlangsung pada 8 Agustus 2025 di Taman Birrarung Marr, Melbourne, berupa pertunjukan lebih dari seribu drone yang membentuk logo 80 Tahun Kemerdekaan RI di langit malam kota. Atraksi cahaya ini akan menampilkan narasi visual tentang perjuangan, persatuan, dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Uniknya, acara ini diinisiasi oleh diaspora Indonesia sendiri -- yakni Yudi Loetfi, CEO perusahaan manajemen acara Bespok3, dan Ayu Shafira, pendiri platform komunitas Kangen Indo. Keduanya berkolaborasi dengan Atase Perdagangan KBRI Canberra, Haris Setiawan, membuktikan bahwa semangat nasionalisme tetap hidup dan produktif di kalangan perantau.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa meski jauh dari tanah air, semangat cinta Indonesia tetap mengakar dalam hati diaspora,” ungkap KBRI Canberra.
Rangkaian acara berlanjut pada 9-10 Agustus lewat festival kuliner Indonesia di Queen Victoria Market, tempat ikonik yang ramai dikunjungi warga dan turis. Festival ini bukan hanya memperkenalkan kekayaan rasa Nusantara, tetapi juga menjadi bentuk promosi budaya dan ekonomi kreatif oleh diaspora Indonesia di Australia.
Menurut KBRI, keterlibatan aktif diaspora dalam penyelenggaraan acara ini menjadi simbol kekuatan komunitas WNI di luar negeri sebagai duta budaya non-formal yang membawa nama Indonesia ke kancah global. [*]