Beranda / Berita / Dunia / 70 Orang Tewas dan 4000 Orang Terluka Akibat Ledakan Gudang di Lebanon

70 Orang Tewas dan 4000 Orang Terluka Akibat Ledakan Gudang di Lebanon

Rabu, 05 Agustus 2020 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi asap akibat ledakan di pelabuhan Beirut, Libanon. (AFP/STR)


DIALEKSIS.COM | Lebanon - Setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 4000 orang terluka akibat ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon pada Selasa (4/8/2020) petang sekitar pukul 18.00 tersebut. 

Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan korban tewas dan terluka akibat ledakan yang berasal dari gudang yang menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat itu kemungkinan akan bertambah.

Melansir dari CNNIndonesia, Abboud mengatakan ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon itu mengingatkannya pada peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II terjadi.

"Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional," ujar Abboud melansir CNNIndonesia yang dikutip dari CNNInternasional.

Sebelum insiden ledakan itu terjadi, kebakaran dilaporkan terjadi di sebuah gudan yang menjadi sumber ledakan. Tampak video yang beredar disejumlah media sosial, kepulan asap terlihat membumbung tinggi ke langit Beirut. Selang beberapa detik ledakan besar terdengat sampai ke seluruh penjuri Beirut.

Meski begitu, ia bersama aparat keamanan Lebanon belum bisa memastikan penyebab ledakan. Namun, Abboud mengatakan sumber ledakan berasal dari sebuah gudang di dekat pelabuhan Beirut yang menyimpan "bahan peledak besar".

Ia mengatakan 10 petugas pemadam kebakaran Beirut hilang tak lama setelah ledakan berlangsung. Abboud menuturkan 10 petugas pemadam kebakaran itu dikerahkan untuk mematikan kebakaran gudang dan tak lama ledakan terjadi.

"Kami belum tau penyebabnya (ledakan). Yang jelas ada kebakaran terjadi dan (petugas pemadam kebakaran) datang untuk memadamkan api, lalu ledakan terjadi dan mereka hilang. Kami sedang mencari mereka," pungkasnya.(IDW)


Keyword:


Editor :
Indra Wijaya

riset-JSI
Komentar Anda