DIALEKSIS.COM | Palestina - Satu dari 10 anak yang diperiksa di klinik-klinik di Gaza yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengalami malnutrisi, seiring melonjaknya angka kelaparan anak-anak di wilayah tersebut di tengah blokade Israel yang terus berlanjut terhadap bantuan kemanusiaan.
Pencegahan keras Israel terhadap bantuan yang masuk ke Gaza telah menyebabkan "kekurangan pasokan nutrisi yang parah", kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini pada hari Selasa (15/7/2025), menggambarkan situasi anak-anak yang kelaparan sebagai "rekayasa dan buatan manusia".
Lazzarini mengatakan PBB harus diizinkan untuk melakukan pekerjaannya di Gaza, khususnya membawa "bantuan kemanusiaan dalam skala besar, termasuk untuk anak-anak".
"Setiap penundaan tambahan pada gencatan senjata akan menyebabkan lebih banyak kematian," katanya, mencatat bahwa lebih dari 870 warga Palestina yang kelaparan telah tewas sejauh ini ketika mencoba mengakses makanan dari sistem distribusi yang sangat dikritik yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Direktur komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Amman, Yordania, bahwa "obat-obatan, pasokan nutrisi, perlengkapan kebersihan, dan bahan bakar semuanya cepat habis".
"Tim kesehatan kami mengonfirmasi bahwa tingkat malnutrisi meningkat di Gaza, terutama sejak pengepungan diperketat lebih dari empat bulan lalu pada tanggal 2 Maret," kata Touma.
"Seorang perawat yang kami ajak bicara mengatakan bahwa sebelumnya, ia hanya melihat kasus-kasus malnutrisi ini di buku teks dan film dokumenter," ujarnya.
"Seiring malnutrisi di kalangan anak-anak menyebar di wilayah kantong yang dilanda perang, UNRWA memiliki lebih dari 6.000 truk berisi makanan, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, dan perlengkapan medis di luar Gaza. Semuanya menunggu untuk tiba," tambah Touma.
Sejak Januari 2024, UNRWA menyatakan telah memeriksa lebih dari 240.000 anak laki-laki dan perempuan di bawah usia lima tahun di kliniknya, seraya menambahkan bahwa sebelum perang, malnutrisi akut jarang terjadi di Gaza.
Pada hari Senin, UNICEF mengatakan bahwa bulan lalu, lebih dari 5.800 anak didiagnosis malnutrisi di Gaza, termasuk lebih dari 1.000 anak dengan malnutrisi akut dan parah.
UNICEF menyatakan bahwa jumlah ini meningkat selama empat bulan berturut-turut. [Aljazeera]