Rabu, 03 Desember 2025
Beranda / Berita / Dunia / Antonio Guterres: PBB Terpaksa Pangkas Anggaran dan Pegawai

Antonio Guterres: PBB Terpaksa Pangkas Anggaran dan Pegawai

Rabu, 03 Desember 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan anggaran untuk UNRWA akan tetap utuh karena tingginya permintaan di Palestina [Foto: Fernando Llano/AP Photo]


DIALEKSIS.COM | AS - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan PBB akan memangkas anggarannya sebesar 15,1 persen dan mengurangi staf sebesar 18,8 persen pada tahun 2026 karena iuran yang belum dibayar dari negara-negara anggota meningkat menjadi $1,59 triliun.

Sekjen PBB mengumumkan anggaran tahun depan pada hari Senin (1/12/2025) yang ditetapkannya sebesar $3,24 miliar -- pengurangan $577 juta dari tahun 2025.

Hingga September, kekurangannya berasal dari iuran yang belum dibayar dari Amerika Serikat, China, Rusia, dan Meksiko, menurut pernyataan PBB yang terpisah.

Guterres mengatakan anggaran untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, akan tetap utuh karena tingginya tingkat permintaan di Palestina.

"Saya memutuskan untuk mengecualikan UNRWA dari pengurangan apa pun yang akan berdampak dramatis pada tulang punggung seluruh respons kemanusiaan di Gaza," ujar Guterres. Anggaran untuk "Akun Pembangunan dan Advokasi untuk Pembangunan Afrika" juga akan tetap sama dengan anggaran tahun 2025, ujarnya.

PBB akan menutupi kekurangan tersebut dengan memangkas 2.681 posisi di sejumlah badan PBB, yang menurutnya, “sesuai dengan fungsi-fungsi yang, menurut pendapat kami, dapat dilakukan dengan lebih baik oleh pihak lain atau dapat dikurangi melalui efisiensi”.

Sekitar 18 persen jabatan di PBB sudah kosong akibat krisis likuiditas yang berkelanjutan akibat iuran anggota yang belum dibayar dan utang lainnya, ujar Sekretaris Jenderal. Lowongan tersebut belum tentu terkait dengan posisi yang telah ditargetkan untuk dipotong, tambahnya.

"Kekosongan tersebut tidak berkaitan dengan keputusan politik yang berorientasi pada prioritas strategis, melainkan semata-mata karena orang-orang telah pergi, dan kami tidak memiliki uang untuk membayar penggantinya karena krisis likuiditas," ujarnya.

Anggaran untuk misi politik khusus juga akan dipotong menjadi $543,6 juta pada tahun 2026, turun $149,5 juta atau 21,6 persen dari tahun sebelumnya, katanya.

Pemangkasan akan dilakukan dengan menutup sejumlah misi dan memangkas operasi misi lain yang sedang berlangsung.

PBB secara bertahap mengurangi kehadirannya di New York, lokasi kantor pusat PBB, yang juga merupakan salah satu kawasan real estat komersial termahal di dunia.

Guterres mengatakan PBB berencana untuk mengakhiri dua sewa di New York pada akhir tahun 2027, menghemat $24,5 juta per tahun mulai tahun 2029. PBB telah menghemat $126 juta sejak tahun 2017 dengan menutup kantor-kantor lain di New York. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI