Selasa, 19 Agustus 2025
Beranda / Berita / Dunia / Ekonomi Israel Terpuruk, PDB Kuartal II Minus 3,5 Persen

Ekonomi Israel Terpuruk, PDB Kuartal II Minus 3,5 Persen

Senin, 18 Agustus 2025 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Bendera negara Israel. Foto: net

DIALEKSIS.COM | Tel Aviv - Perekonomian Israel kembali goyah. Data awal Biro Pusat Statistik menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Israel pada kuartal II 2025 menyusut 3,5 persen. Kemerosotan itu tak lepas dari perang 12 hari dengan Iran pada Juni lalu yang melumpuhkan sektor usaha, melemahkan belanja konsumen, serta menekan ekspor dan investasi.

Kontraksi ini merupakan yang pertama sejak akhir 2023, ketika ekonomi Israel jatuh 20,8 persen akibat agresi panjang ke Gaza. Sama seperti saat itu, guncangan kali ini juga datang dari medan perang.

Konflik meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan sepihak yang menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran. Teheran membalas dengan Operasi True Promise III, menembakkan rudal balistik yang menghantam ratusan bangunan dan memaksa ribuan pemukim Israel berlindung di bunker.

Perang berhenti pada 24 Juni setelah Iran memaksa Israel menerima gencatan senjata. Namun, aktivitas ekonomi sudah terlanjur lumpuh. Penutupan wilayah udara dan pengerahan besar-besaran militer menyedot tenaga kerja, membuat bisnis kehilangan pekerja, dan menghentikan kegiatan konsumsi.

Kepala strategi pasar Bank Mizrahi Tefahot, Ronen Menahem, menyebut data kuartal ini mencerminkan dampak nyata perang terhadap rumah tangga maupun dunia usaha. “Suku bunga tinggi dan penguatan mata uang shekel semakin memperparah tekanan yang sudah besar,” ujarnya.

Produktivitas sektor bisnis anjlok 6,2 persen. Konsumsi rumah tangga turun 4,1 persen, ekspor (tidak termasuk perusahaan rintisan dan berlian) merosot 3,5 persen, sementara belanja pemerintah ikut menyusut 1 persen. Total kerugian akibat perang diperkirakan mencapai 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp99 triliun, dengan infrastruktur menjadi sektor paling terdampak.

Ekonomi Israel memang sudah menunjukkan pelemahan sejak dua tahun terakhir. Pertumbuhan 2024 hanya sekitar 1 persen, turun dari 1,8 persen pada 2023, jauh di bawah capaian 6,3 persen pada 2022 sebelum agresi besar-besaran ke Gaza.

Sejak Oktober 2023, Israel terlibat perang di banyak front: Gaza, Iran, Lebanon, hingga sejumlah negara kawasan lain. Biaya yang ditelan mencapai 300 miliar shekel atau sekitar Rp1.320 triliun, membuat utang negara membengkak.

Awal bulan ini, Kementerian Keuangan Israel memangkas proyeksi pertumbuhan 2025 dari 3,6 persen menjadi 3,1 persen, dengan asumsi operasi militer di Gaza masih berlanjut hingga September. Proyeksi itu belum memperhitungkan ongkos tambahan dari rencana pendudukan Kota Gaza yang padat penduduk.

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI