Beranda / Berita / Dunia / Hacker Pastikan Rusia Akan Hadapi Perang Siber Yang Belum Pernah Ada

Hacker Pastikan Rusia Akan Hadapi Perang Siber Yang Belum Pernah Ada

Sabtu, 05 Maret 2022 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi hacker anonymous. [Foto: iStock/sestovic]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perang Rusia dan Ukraina tak hanya berlangsung di dunia asli, jagat maya juga tak luput dari serangan hacker anonymous yang menyasar situs penting Rusia.

Sekelompok hacker disebut telah meretas database Kementerian Pertahanan Rusia dan juga stasiun TV pemerintah untuk menyampaikan konten pro-Ukraina. Ancaman ini dilancarkan setelah Rusia belum juga mengakhiri serangan ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Kamis (24/2.2022).

Dalam hal ini Hacker juga secara terbuka telah menyatakan perang terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Usai pernyataan itu dibuat media pro pemerintah, Russia Today sempat sulit diakses akibat serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

Serangan siber juga berlanjut pada situs resmi Kremlin dan Kementerian Pertahanan yang tidak dapat diakses beberapa waktu lalu.

Senin (28/2/2022), Anonymous juga mengklaim telah membajak sistem komputasi kapal pesiar milik Putin.

Kemarin Anonymous juga mengirimkan pesan video panjang pada Putin, yang isinya mengingatkan warga Rusia menentang perang, dan sanksi balal diberikan negara-negara barat akan melukai warga Rusia sendiri.

"Anggota Anonymous telah mendeklarasikan perang siber melawan rezim Anda yang agresif, dengan situs-situs pemerintah dijatuhkan dalam beberapa hari terakhir," sambungnya.

Meski demikian, kelompok peretas mengaku tindakan ini sebagai permulaan. Rusia disebut bakal merasakan kemarahan para hacker dunia, yang banyak di antaranya merupakan warga Rusia sendiri.

Terpisah dari itu, Russia Today secara terbuka menyebut masalah situsnya adalah perbuatan Anonymous, dan mengklaim serangan itu berasal dari Amerika Serikat.

Namun, menurut konsultan di perusahaan keamanan siber AS Mandiant, Jamie Collier sulit memastikan apakah serangan ini benar-benar dilakukan oleh Anonymous atau dari pihak lain.

Tetapi Jamie tak menampik jika kelompok Anonymous punya rekam jejak dalam melakukan kegiatan semacam ini dan itu sangat sesuai dengan kemampuan mereka. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda