Beranda / Berita / Dunia / Israel Serang Lebanon dan Gaza setelah Hantaman Roket Bertubi-tubi

Israel Serang Lebanon dan Gaza setelah Hantaman Roket Bertubi-tubi

Jum`at, 07 April 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang anak melihat jembatan kecil di dekat desa al-Qulaila di Lebanon selatan yang hancur dalam serangan udara Israel, Jumat (7/4/2023). [Foto: EPA]



DIALEKSIS.COM | Dunia - Militer Israel telah melakukan serangan udara terhadap sasaran milik kelompok militan Palestina Hamas di Lebanon selatan dan Jalur Gaza.

Militer mengatakan serangan itu merupakan tanggapan atas rentetan 34 roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara pada Kamis (6/4/2023), yang dituding dilakukan oleh Hamas.

Militan di Gaza menembakkan puluhan roket lagi setelah serangan dimulai.

Ketegangan tinggi setelah dua malam penggerebekan polisi Israel di masjid al-Aqsa di Yerusalem awal pekan ini.

Penggerebekan tersebut memicu konfrontasi kekerasan dengan warga Palestina di dalam masjid, yang merupakan situs tersuci ketiga Islam, dan menyebabkan kemarahan di seluruh wilayah.

Hamas tidak mengatakan bahwa mereka menembakkan roket dari Lebanon, yang merupakan serangan terbesar dalam 17 tahun.

Tetapi pemimpinnya Ismail Haniyeh, yang mengunjungi Beirut pada saat itu, mengatakan warga Palestina tidak akan "duduk dengan tangan bersilang" dalam menghadapi agresi Israel.

Media Lebanon juga melaporkan serangan di pinggiran desa al-Qulaila, 4 km lebih jauh ke selatan. Foto-foto muncul untuk menunjukkan bahwa sebuah jembatan kecil hancur.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) men-tweet bahwa pesawat tempurnya menyerang "infrastruktur teroris milik Hamas" di Lebanon.

"IDF tidak akan mengizinkan organisasi teroris Hamas untuk beroperasi dari dalam Lebanon dan meminta pertanggungjawaban negara Lebanon atas setiap tembakan terarah yang berasal dari wilayahnya," IDF memperingatkan.

Hamas mengatakan sangat mengutuk "agresi terang-terangan Zionis terhadap Lebanon di sekitar Tirus saat fajar hari ini [Jumat]".

Di Gaza, lebih dari 10 sasaran Hamas dihantam, termasuk poros untuk situs bawah tanah untuk membuat senjata, tiga bengkel senjata lainnya, dan "terowongan teroris" bawah tanah. [BBC]



Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda