Beranda / Berita / Dunia / Jutaan Warga Australia Terkena Dampak Kegagalan Jaringan Optus

Jutaan Warga Australia Terkena Dampak Kegagalan Jaringan Optus

Rabu, 08 November 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gangguan Optus diperkirakan berdampak pada hampir setengah populasi negara Australia. [Foto: Reuters]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Jutaan warga Australia tidak bisa menggunakan telepon dan internet setelah kegagalan jaringan di perusahaan telekomunikasi Optus.

Kegagalan tersebut menyebabkan penundaan transportasi, memutus saluran telepon rumah sakit, dan mematikan sistem pembayaran.

Optus, penyedia layanan kesehatan terbesar kedua di AS, mengatakan lebih dari 10 juta orang dan ribuan bisnis terkena dampaknya.

Layanan dipulihkan setelah sekitar 12 jam gangguan. Optus mengatakan tidak ada bukti adanya serangan siber.

Perusahaan tersebut menyalahkan "kesalahan jaringan teknis" dan mengatakan diperlukan lebih banyak waktu untuk menyelidiki akar permasalahannya.

Gangguan pada hari Rabu (8/11/2023) dilaporkan sekitar pukul 04:00 (17:00 GMT). Butuh waktu hingga sekitar pukul 18.00 hingga layanan kembali online.

Kelly Bayer Rosmarin, CEO perusahaan tersebut, mengatakan pihaknya belum mengidentifikasi apa yang salah.

Masyarakat di seluruh Australia tidak dapat menghubungi layanan darurat dan nomor saluran bantuan penting. Layanan kereta api di negara bagian Victoria juga sempat lumpuh sementara.

Kegagalan tersebut juga mempengaruhi penyedia lain yang menggunakan jaringan Optus, termasuk Amaysim, Aussie Broadband, Moose Mobile, dan banyak lagi.

Rosmarin meminta maaf atas kegagalan jaringan tersebut, dan pihaknya akan melakukan analisis akar permasalahan secara menyeluruh.

“Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa ini adalah masalah jaringan teknis, dan tim kami telah bekerja sangat, sangat keras untuk memulihkan layanan secepat mungkin," tuturnya.

Dia juga menolak klaim dari serikat pekerja bahwa 600 PHK adalah salah satu penyebabnya.

"Saya rasa itu sama sekali tidak ada hubungannya," katanya. "Kami sangat menyesal hal ini terjadi dan kami akan mengambil semua pembelajarannya."

Perusahaan ini tahun lalu mengalami apa yang diyakini sebagai pelanggaran data terbesar dalam sejarah Australia, akibat serangan siber. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda