DIALEKSIS.COM | AS - Kebakaran hutan yang melanda kawasan penghasil anggur ternama di California Utara terus meluas, memicu perintah evakuasi wajib dan kekhawatiran global atas potensi dampaknya terhadap industri anggur dunia.
Kebakaran yang dinamakan Pickett Fire ini telah membakar lebih dari 6.500 hektar lahan di Napa County, wilayah yang dikenal sebagai pusat produksi anggur berkualitas tinggi di Amerika Serikat, sejak pertama kali muncul pada Kamis (21/8/2025), menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (CalFire).
Hingga Sabtu malam waktu setempat, kebakaran baru bisa dikendalikan sekitar 11 persen. Ratusan petugas dikerahkan baik dari darat maupun melalui udara, dengan bantuan helikopter dan drone yang beroperasi sepanjang malam.
Kota Calistoga, yang dikelilingi oleh kebun anggur dan kilang wine terkenal, menjadi salah satu wilayah paling terdampak. Belum ada laporan resmi soal kerusakan pada fasilitas produksi anggur, namun pihak berwenang masih terus memantau situasi dengan ketat.
Kebakaran ini terjadi di lokasi yang sama dengan Kebakaran Glass pada 2020 silam, yang saat itu menghancurkan lebih dari 11.000 hektar lahan dan berdampak besar terhadap sektor anggur Napa Valley.
“Pengalaman dari Kebakaran Glass sangat membantu kami saat ini. Medan terjal dan kondisi kering membuat penanganan sangat menantang,” ujar CalFire dalam pembaruannya.
Kekhawatiran Global terhadap Produksi Anggur
Sebagai salah satu wilayah penghasil anggur paling penting di dunia, kebakaran di Napa Valley memicu kekhawatiran internasional. Gangguan pada panen dan produksi bisa berdampak pada pasokan dan harga anggur global, terutama jenis premium yang berasal dari wilayah ini.
Kondisi diperparah oleh gelombang panas yang melanda sebagian besar Pantai Barat Amerika Serikat, termasuk California Selatan yang juga berada dalam status siaga kebakaran. Peringatan bendera merah dikeluarkan untuk kawasan pegunungan di utara Los Angeles dan Santa Barbara.
Penyebab kebakaran Pickett masih dalam penyelidikan. [abc news]