Seorang warga mengambil foto saat kebakaran besar melanda beberapa blok apartemen di perumahan Wang Fuk Court (latar belakang) di distrik Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025. [Foto: AFP]
DIALEKSIS.COM | Hong Kong - Jumlah korban tewas akibat kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, meningkat menjadi 44 orang, menjadikannya kebakaran paling mematikan di Hong Kong pada masa damai. Pejabat setempat menyebut 279 orang masih hilang, sementara 29 korban dirawat di rumah sakit, termasuk tujuh dalam kondisi kritis.
Kebakaran pada delapan blok hunian bertingkat tinggi itu terjadi Rabu (26/11/2025) dan dengan cepat menyebar melalui perancah bambu yang menyelimuti bangunan. Petugas pemadam mengerahkan lebih dari 120 truk pemadam dan 57 ambulans, namun upaya evakuasi terhambat asap pekat, suhu tinggi, serta reruntuhan bangunan.
Otoritas menaikkan status insiden ke level lima, tingkat tertinggi dalam sistem darurat Hong Kong. Polisi telah menangkap tiga pria terkait dugaan pembunuhan sehubungan dengan insiden ini, namun belum membeberkan detail perannya.
Warga sekitar menyaksikan kobaran api dari jalan dan jembatan layang, sementara pemerintah membuka hotline darurat serta dua pos penampungan sementara bagi korban yang dievakuasi. Masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah dan menutup jendela untuk menghindari paparan asap.
Kebakaran ini melampaui tragedi Gedung Garley 1996 yang menewaskan 41 orang dan kini menjadi insiden kebakaran paling fatal sejak Perang Dunia II di kota tersebut. [Aljazeera & News Agencies]
Sebelumnya
