Kamis, 16 Oktober 2025
Beranda / Berita / Dunia / Kekerasan Geng, Doctors Without Borders Tutup Permanen Pusat Gawat Darurat di Haiti

Kekerasan Geng, Doctors Without Borders Tutup Permanen Pusat Gawat Darurat di Haiti

Kamis, 16 Oktober 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Doctors Without Borders (MSF) telah menutup permanen pusat perawatan darurat Port-au-Prince, yang sebelumnya merupakan jalur kehidupan penting di kota yang kini 90% dikuasai oleh geng. [Foto: MSF]


DIALEKSIS.COM | Haiti - Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pada hari Rabu (15/10/2025) bahwa kekerasan yang terus berlanjut di ibu kota Haiti telah memaksa mereka untuk menutup permanen pusat perawatan darurat Port-au-Prince, yang sebelumnya merupakan jalur kehidupan penting di kota yang kini 90% dikuasai oleh geng.

Lebih dari 60% fasilitas kesehatan di ibu kota, termasuk rumah sakit umum Haiti, kini ditutup atau tidak berfungsi karena lonjakan kekerasan geng.

Pusat perawatan darurat MSF di lingkungan Turgeau ditutup sementara pada Maret 2025 setelah orang-orang bersenjata menembaki empat kendaraan organisasi yang sedang mengevakuasi staf dari pusat tersebut. Beberapa karyawan mengalami luka ringan.

“Gedung tersebut telah beberapa kali terkena peluru nyasar karena lokasinya yang dekat dengan zona pertempuran, yang akan membuat aktivitas kembali menjadi terlalu berbahaya bagi pasien dan staf,” kata Jean-Marc Biquet, kepala misi MSF di Haiti.

Sebelum serangan pada bulan Maret, staf di pusat gawat darurat telah merawat lebih dari 300 pasien antara 24 Februari dan 2 Maret. Pada bulan Februari saja, pusat tersebut melaporkan lebih dari 2.500 konsultasi medis.

Pusat gawat darurat ini awalnya dibuka di kawasan Martissant, Port-au-Prince, pada tahun 2006, tetapi terpaksa dipindahkan ke Turgeau pada tahun 2021 karena alasan keamanan. Dari tahun 2021 hingga Maret 2025, pusat gawat darurat Turgeau merawat lebih dari 100.000 pasien.

Dari Januari hingga Juni, lebih dari 3.100 orang dilaporkan tewas di Haiti dan 1.100 lainnya dilaporkan terluka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. [AP]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI