Beranda / Berita / Dunia / Pemerintah Israel Minta Ilmuan Nuklir Waspadai Pembalasan Iran

Pemerintah Israel Minta Ilmuan Nuklir Waspadai Pembalasan Iran

Senin, 07 Desember 2020 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

(AFP PHOTO / THOMAS COEX)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Aparat keamanan Israel meminta para ilmuwan nuklir mereka untuk waspada terhadap aksi pembalasan, setelah pembunuhan seorang pakar nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh.

Seperti dilaporkan surat kabar The Times of Israel yang dikutip Middle East Monitor, Senin (7/12), peringatan itu disampaikan oleh aparat keamanan Israel kepada para ilmuwan nuklir yang bekerja di reaktor Dimona.

Aparat khawatir para ilmuwan nuklir Israel menjadi target pembalasan atas kematian Fakhrizadeh.

Menurut laporan stasiun televisi Israel, Kan, para ilmuwan nuklir di reaktor Dimona mengaku diminta mengubah kebiasaan sehari-hari mereka untuk menyulitkan pengintaian.

Mereka juga diminta waspada terhadap kiriman paket yang dirasa janggal.

Menurut mantan Direktur Biro Kontra Terorisme Israel, Brigjen Nitzan Nuriel, hal itu haru dilakukan meski kecil kemungkinan Iran melakukan serangan balasan di Negeri Zionis.

"Iran sudah pernah mencoba menyerang pejabat Israel di luar negeri pada masa lalu. Namun, saya ragu mereka bisa melakukan serangan di Israel. Meski begitu, orang-orang harus tetap waspada," kata Nuriel.

Iran disebut bakal menuntut balas atas kematian Fakhrizadeh. Dia dibunuh menggunakan senjata yang dipandu dengan sistem posisi satelit di Iran.

Israel disebut menjadi dalang sejumlah serangan terhadap para ilmuwan Iran, serta reaktor nuklir menggunakan virus komputer.

Program nuklir Iran terus menjadi ancaman bagi Israel di Timur Tengah. Israel menuduh Iran hendak membangun senjata nuklir, dan bakal merusak kestabilan kawasan.

Saat ini Iran meningkatkan pengayaan uranium melewati batas yang ditetapkan pada perjanjian nuklir 2015 silam.

Iran saat ini juga menempatkan milisi mereka di Suriah, yang dinilai sebagai ancaman oleh Israel [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda