Beranda / Berita / Dunia / Singapura Akan Buka Perbatasan

Singapura Akan Buka Perbatasan

Minggu, 14 Maret 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta -Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan akan membuka kembali perbatasan Singapura mulai akhir tahun 2021. Upaya tersebut dilakukan setelah semakin banyak negara yang mulai program vaksinasi Covid-19.

"Mudah-mudahan akhir tahun ini atau tahun depan pintu [perbatasan] sudah bisa dibuka, kalau tidak lebih awal," kata Lee dalam wawancara dengan BBC, Minggu (14/3) seperti mengutip Reuters.

Singapura memberlakukan larangan perjalanan untuk berlibur, bisnis, dan urusan resmi sejak terjadi pandemi Covid-19 setahun silam.

Lee membuka kemungkinan untuk membahas rencana untuk menerima kedatangan asing tanpa melakukan karantina dengan syarat telah mengantongi vaksin corona.

"Saya berharap jika banyak negara dapat memiliki proporsi yang substansial dari populasi mereka yang divaksinasi pada akhir tahun ini, kami akan dapat memiliki kepercayaan diri dan telah mengembangkan sistem untuk membuka perbatasan internasional kami agar dapat melakukan perjalanan dengan aman," jelas Lee.

Hingga 8 Maret lalu, Singapura telah memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 bagi 611 ribu waranya. Lee menargetkan bisa memberikan suntikan vaksin bagi seluruh warganya pada akhir tahun 2021.

Saat ini Singapura telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna. Sementara izin serupa masih belum dikeluarkan untuk vaksin Sinovac.

Negeri Singa sejauh ini telah berhasil mengendalikan penyebaran virus corona, termasuk penularan lokal.

Lee juga mengatakan telah menjalin komnikasi dengan pemerintah Australia untuk membuka menerima kedatangan mulai awal Juli nanti. Wakil Perdana Menteri Michael McCormack mengatakan Australia berpotensi membuka travel bubble setelah Singapura dianggap berhasil menangani pandei dan mulai meluncurkan program vaksinasi corona.

"Saat vaksin diluncurkan, tidak hanya di Australia tetapi di negara lain, kami akan membuka kembali lebih banyak gelembung [perjalanan]," kata McCormak kepada penyiar ABC, Minggu (14/3).

Sydney Morning Herald melaporkan, kesepakatan antara kedua negara memungkinkan warga Singapura dan Australia yang telah divaksin untuk melakukan perjalanan tanpa karantina ketika tiba di tujuan.


Rencana ini diharapkan bisa membantu negara ketiga, termasuk pelajar asing, pelancong bisnis, dan warga negara yang sempat kembali untuk menyelesaikan karantina selama dua pekan di Singapura sebelum terbang ke Australia.

Sejak awal pandemi setahun silam, Australia secara efektif menutup perbatasan dan kedatangan asing demi mencegah penyebaran virus corona. Selain warga negara Australia dilarang berkunjung kecuali untuk keperluan khusus.[CNN Indonesia]


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda