Beranda / Berita / Dunia / Venezuela di ambang Perang Sipil, Rusia Sebut AS bersiap gunakan kekuatan militer

Venezuela di ambang Perang Sipil, Rusia Sebut AS bersiap gunakan kekuatan militer

Kamis, 07 Februari 2019 23:26 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto : express.co.uk


DIALEKSIS.COM | MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova Amerika Serikat (AS) mengaku sedang mengerjakan skenario untuk perubahan rezim di Venezuela. Zakharova menyebut, salah satu cara yang mungkin digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan invasi militer.

"Masih ada tanda-tanda datang dari Washington tentang kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menggulingkan otoritas hukum, termasuk melalui invasi militer langsung. Ini sebenarnya sedang dibicarakan secara terbuka di Gedung Putih," ucap Zakharova, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (7/2).

"Saya ingin mengingatkan pernyataan seperti ini dari mulut para pejabat Amerika adalah pelanggaran langsung terhadap Pasal 2 paragraf 4 Piagam PBB, memerintahkan semua anggota PBB untuk menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional," sambungnya.

Menurut Zakharova, keputusan tentang penggunaan kekuatan telah dibuat oleh Washington. Dia menyebut, cara lain yang digunakan yang digunakan Washington di Venezuela hanyalah kedok untuk operasi militer di kemudian hari.

Zakharova juga menyatakan bahwa AS telah menghasut militer Venezuela untuk melakukan kejahatan, menjanjikan mereka amnesti karena mengkhianati pemerintah negara itu.

"Washington telah beralih ke ancaman langsung sanksi terhadap militer Venezuela, yang tetap setia kepada pemerintah yang sah. Itu hanya pembacaan baru yang berbeda dari pendekatan 'wortel dan tongkat'. Di satu sisi, mereka mengancam kemungkinan hukuman. Di sisi lain, mereka menjanjikan hadiah potensial," tukasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Bolton menuturkan AS akan mempertimbangkan pencabutan sanksi terhadap para perwira senior militer Venezuela jika mereka mendukung pengakuan pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara negara tersebut.(Sindonews)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda