Kamis, 18 Desember 2025
Beranda / Ekonomi / Akademisi UTU Bersama BEM FPIK Edukasi Peran Kemasan Produk untuk Nelayan di Aceh Barat

Akademisi UTU Bersama BEM FPIK Edukasi Peran Kemasan Produk untuk Nelayan di Aceh Barat

Jum`at, 07 November 2025 21:51 WIB

Font: Ukuran: - +


Tim akademisi Universitas Teuku Umar (UTU) bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK UTU) menggelar kegiatan edukasi bertajuk Peran Kemasan dalam Produk, yang menyasar kelompok istri nelayan di Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, pada Jumat, 7 November 2025. Dokumen untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Tim akademisi Universitas Teuku Umar (UTU) bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK UTU) menggelar kegiatan edukasi bertajuk Peran Kemasan dalam Produk, yang menyasar kelompok istri nelayan di Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 7 November 2025 itu dipusatkan di rumah Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Istri Nelayan Desa Meureubo. Workshop ini dipimpin oleh Dr. Muhammad Rizal, M.Si, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU, sebagai pemateri utama. Ia didampingi oleh Rusdi dan Afdhal Fuadi sebagai anggota tim pengabdian kepada masyarakat.

Dalam pemaparannya, Dr. Muhammad Rizal menekankan bahwa kemasan bukan sekadar pembungkus produk, melainkan memiliki peran strategis dalam menentukan daya tarik dan nilai jual di pasar. 

Menurutnya, kemasan yang baik mampu membangun identitas produk sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama di tengah persaingan produk UMKM yang semakin ketat.

“Tujuan utama workshop ini adalah memberdayakan istri-istri nelayan agar mampu mengolah bahan baku hasil tangkapan sampingan atau bycatch menjadi produk unggulan desa. Peran merek dan kemasan sangat besar, bukan hanya sebagai pengenal, tetapi juga sebagai kunci viralitas produk di era digital saat ini,” ujar Rizal. 

Meski demikian, ia menegaskan bahwa faktor penentu utama kesuksesan produk tetap terletak pada cita rasa.

“Kemasan adalah elemen penting kedua setelah rasa yang sesuai dan disukai konsumen,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa BEM FPIK UTU turut berperan aktif dalam proses kreatif pengembangan produk. Mereka merancang sebuah produk olahan bernama Meukeutam, yang dikemas dengan desain menarik dan nama yang mudah diingat oleh masyarakat lokal.

 Diharapkan, identitas produk ini mampu menjadi pembeda sekaligus meningkatkan minat beli konsumen, baik di pasar lokal maupun melalui platform digital.

Tidak hanya berfokus pada teori, pelatihan ini juga bersifat praktis dan partisipatif. Selama satu hari penuh, para istri nelayan dilibatkan langsung dalam berbagai sesi, mulai dari teknik pengemasan agar produk terlihat lebih profesional dan higienis, hingga pelatihan pembuatan konten video sederhana untuk promosi di media sosial. 

Dalam sesi ini, peserta dikenalkan pada strategi dasar agar konten memiliki peluang masuk For You Page (FYP), sehingga jangkauan promosi produk dapat semakin luas.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Tahun 2025. 

Program ini masuk dalam skema Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM Universitas Teuku Umar, dengan BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sebagai penggerak utama pelaksanaan kegiatan.

"Kita berharap dapat melahirkan produk olahan perikanan berbasis rumah tangga yang memiliki daya saing, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan di Aceh Barat. Edukasi kemasan dan pemasaran digital pun diharapkan menjadi bekal penting bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi di era modern," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
pema