Sabtu, 04 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Awal Oktober, Rupiah Melemah dan Modal Asing Kabur Rp9,76 Triliun

Awal Oktober, Rupiah Melemah dan Modal Asing Kabur Rp9,76 Triliun

Sabtu, 04 Oktober 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Ilustrasi Bank Indonesia. [Foto: Dok. B-Universe/Rommy]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal Oktober 2025. Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah dibuka pada level Rp16.610 per dolar AS pada Jumat pagi, 3 Oktober 2025. Posisi ini melemah dibanding penutupan Kamis sore, 2 Oktober 2025, di level Rp16.580 per dolar AS.

Sejalan dengan pelemahan rupiah, arus modal asing juga tercatat keluar dari pasar keuangan domestik. Bank Indonesia mencatat, selama periode 29 September hingga 2 Oktober 2025, investor nonresiden melakukan jual neto sebesar Rp9,76 triliun. Rinciannya, sebesar Rp3,31 triliun keluar dari pasar saham dan Rp9,16 triliun dari pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, terdapat beli neto sebesar Rp2,71 triliun di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Tekanan terhadap mata uang rupiah terjadi di tengah tren pelemahan dolar AS secara global. Indeks Dolar (DXY) tercatat turun ke level 97,85. Di sisi lain, imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun juga melemah ke 4,083%.

Sementara itu, di pasar domestik, yield SBN 10 tahun terus mengalami penurunan, dari 6,32% pada Kamis menjadi 6,30% pada Jumat pagi.

CDS Turun, Tapi Outflow Tetap Tinggi

Meski tekanan pasar masih terasa, persepsi risiko Indonesia menunjukkan perbaikan. Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun menjadi 78,87 basis poin (bps) per 2 Oktober 2025, dari 83,04 bps pada 26 September 2025.

Namun demikian, secara kumulatif sepanjang 2025 (hingga 2 Oktober), investor asing masih mencatatkan jual neto yang cukup besar. Di pasar saham, asing telah keluar sebesar Rp53,43 triliun. Sementara di SRBI tercatat jual neto Rp128,40 triliun. Adapun pasar SBN mencatat beli neto sebesar Rp24,39 triliun dari investor asing.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat ketahanan eksternal perekonomian nasional. BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait, sambil mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

"Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika pasar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar serta mendukung pemulihan ekonomi," tulis BI dalam pernyataan resminya yang diterima pada Sabtu (4/10/2025). [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI