Jum`at, 10 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Bulog Serap 84 Ribu Ton Jagung Lokal

Bulog Serap 84 Ribu Ton Jagung Lokal

Kamis, 09 Oktober 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa peningkatan cadangan jagung ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi pemerintah, khususnya dengan dukungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). [Foto: dok. Bapanas]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Penyerapan jagung lokal oleh Perum Bulog untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) terus mengalami peningkatan signifikan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, hingga 8 Oktober 2025, total jagung dalam negeri yang berhasil diserap mencapai 84,1 ribu ton, meningkat 23,6% dari bulan sebelumnya yang berada di angka 68 ribu ton.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi pemerintah, khususnya dengan dukungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Hari ini merupakan bukti kolaborasi nyata pemerintah dengan Polri untuk penguatan stok CJP dari hasil petani kita sendiri. Dalam sebulan ini Bulog berhasil menyerap 16 ribu ton, salah satunya berkat bantuan dari Bapak Kapolri dan jajarannya,” kata Arief, Kamis (9/10/2025).

Penugasan penyerapan jagung oleh Bulog telah berlangsung sejak Februari 2025 dan diperkuat dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 yang terbit pada Juni lalu.

Jagung untuk Peternak, Harga Dijaga Stabil

Melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bapanas bersama Bulog menargetkan penyaluran jagung pakan sebanyak 52,4 ribu ton ke 2.109 peternak di 16 provinsi. Harga jagung ditetapkan Rp 5.000/kg di gudang Bulog dan maksimal Rp 5.500/kg di tingkat peternak.

Bapanas menggelontorkan anggaran Rp 78,6 miliar sebagai subsidi harga bagi Bulog dalam program ini. Sebelumnya, realisasi SPHP jagung mencapai 27,6 ribu ton di 2023 dan melonjak ke 275,5 ribu ton di 2024.

Produksi Naik, Kesejahteraan Petani Membaik

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung kadar air 14% sepanjang Januari-November 2025 diproyeksikan mencapai 15,25 juta ton, naik dari 14,06 juta ton pada periode sama tahun lalu.

Selain itu, Indeks Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) naik menjadi 113,95 di September 2025, level tertinggi sejak April 2024. Kelompok palawija, termasuk jagung, mencatatkan kenaikan kontribusi sebesar 1,10%.

“CJP ini prinsipnya dari petani Indonesia, untuk peternak Indonesia. Jagung harus berkualitas agar peternak bisa hasilkan daging dan telur yang baik untuk masyarakat,” tutup Arief. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bank aceh