Rabu, 13 Agustus 2025
Beranda / Ekonomi / Industri Mesin Tumbuh 18,75%, Kemenperin: Ini Tertinggi Sejak 2012!

Industri Mesin Tumbuh 18,75%, Kemenperin: Ini Tertinggi Sejak 2012!

Selasa, 12 Agustus 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Focus Group Discussion Industrial Research and Development Sektor Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian di Bandung, Selasa (12/8/2025). [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Bandung - Industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE) mencatat kinerja gemilang pada triwulan II tahun 2025. Sektor ini tumbuh 5,19 persen (year-on-year), dengan lonjakan tertinggi berasal dari subsektor industri mesin dan perlengkapannya yang melesat hingga 18,75 persen, menjadi yang tertinggi sejak 2012.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan, menegaskan lonjakan ini tak lepas dari peran belanja modal pemerintah yang naik drastis.

“Kenaikan belanja modal sebesar 30,37 persen berdampak langsung pada peningkatan produksi dan investasi. Ini momen penting untuk mendongkrak kontribusi sektor manufaktur,” kata Solehan dalam FGD Industrial Research and Development di Bandung, Selasa (12/8/2025).

Ia menyebut pertumbuhan ini merupakan sinyal positif bahwa sektor industri mesin semakin siap mendukung percepatan pembangunan nasional.

“Kami optimistis, kalau kebijakan makin pro-industri, kontribusi sektor ini bisa lebih tinggi lagi,” ujarnya.

Teknologi dan SDM Jadi Kunci

Solehan menegaskan, penguasaan teknologi industri adalah kunci jika Indonesia ingin masuk ke jajaran sepuluh besar ekonomi dunia.

“Transformasi digital dan otomatisasi tidak bisa ditunda. Ini langkah strategis untuk meningkatkan daya saing nasional,” jelasnya.

Untuk itu, ia mendorong penguatan SDM, infrastruktur digital, dan inovasi berkelanjutan. Pemerintah juga terus mendorong kemandirian produksi mesin dalam negeri melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga riset.

“Kami ingin industri kita bisa memproduksi alat yang sesuai kebutuhan sektor prioritas. Ini juga akan mengurangi ketergantungan pada impor,” tegasnya. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI