DIALEKSIS.COM | Jakarta - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2025 tercatat deflasi tipis sebesar 0,08% dibanding bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi turun menjadi 2,31%, tetap berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia sebesar 2,5% ±1%. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso.
“Kami optimistis inflasi tetap terkendali di kisaran target 2,5% ±1% sepanjang 2025 dan 2026. Sinergi kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan menjadi kunci keberhasilan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/9/2025).
Ramdan menjelaskan, deflasi bulan ini terutama didorong oleh penurunan harga pada kelompok volatile food dan administered prices.
“Misalnya, tomat, cabai rawit, dan bawang putih mengalami penurunan harga karena pasokan meningkat, termasuk dari impor bawang putih,” tambahnya.
Sementara itu, inflasi inti masih tercatat positif sebesar 0,06% (mtm) meski melambat dari bulan sebelumnya. “Kenaikan biaya pendidikan dan harga emas menjadi faktor utama inflasi inti, dipengaruhi oleh musim tahun ajaran baru dan harga emas global yang naik,” kata Ramdan.
Untuk kelompok administered prices, terjadi deflasi 0,08% yang dipengaruhi oleh diskon tiket pesawat dan penyesuaian harga bahan bakar nonsubsidi.
Dengan perkembangan ini, Bank Indonesia optimis dapat terus menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. [red]