Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh bersama jajaran manajemen Bank Syariah Indonesia (BSI) Pusat dan BSI Regional Aceh di Kantor Kadin Aceh, Kamis malam, 14 Agustus 2025. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh menerima kunjungan silaturahmi jajaran manajemen Bank Syariah Indonesia (BSI) Pusat dan BSI Regional Aceh di Kantor Kadin Aceh, Kamis malam, 14 Agustus 2025. Pertemuan yang semula dijadwalkan sore hari bergeser ke malam karena padatnya agenda kedua pihak.
Rombongan BSI dipimpin oleh manajemen pusat yang datang untuk mempererat kemitraan strategis sekaligus membahas peluang pengembangan usaha di Aceh, terutama sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Fokus diskusi mengarah pada skema pembiayaan yang lebih mudah diakses pelaku usaha daerah.
Kadin Aceh diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi, Muhammad Mada, yang hadir bersama sejumlah pengurus. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi. Topik yang dibahas meliputi potensi ekonomi daerah, strategi penguatan ekosistem usaha, hingga peluang kemitraan yang dapat memberikan manfaat langsung bagi pengusaha dan masyarakat.
“Kami menyambut baik dukungan BSI dalam memajukan perekonomian Aceh. Sinergi ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan usaha di berbagai sektor, sekaligus memperkuat daya saing pelaku usaha lokal,” kata Muhammad Mada.
Pihak BSI menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari pembangunan ekonomi Aceh melalui pembiayaan syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami melihat potensi besar Aceh, khususnya pada sektor usaha berbasis komunitas. BSI siap bersinergi dengan Kadin Aceh mengembangkan model bisnis yang memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujar perwakilan BSI Pusat.
Ia menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan produk layanan baru yang inovatif untuk mempermudah akses pembiayaan sektor UMKM.
Pertemuan ditutup dengan pertukaran pandangan mengenai penguatan literasi keuangan syariah, dukungan pembiayaan produktif, dan peluang investasi berbasis potensi lokal. Kedua pihak sepakat menindaklanjuti hasil diskusi dengan langkah konkret demi mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh yang inklusif dan berdaya saing.
Sebelumnya
