Rabu, 30 April 2025
Beranda / Ekonomi / KKP Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Fokus Produk Non-Hidrokoloid Bernilai Tinggi

KKP Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Fokus Produk Non-Hidrokoloid Bernilai Tinggi

Selasa, 29 April 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Ilustrasi rumput laut. [Foto: dream.co.id]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan produk olahan rumput laut non-hidrokoloid sebagai langkah strategis dalam mendukung hilirisasi industri kelautan nasional. Produk seperti bioplastik, suplemen nutrisi, kosmetik, hingga pakan ternak dinilai memiliki potensi pasar yang menjanjikan, baik di dalam maupun luar negeri.

“Kita perlu mendorong lahirnya inovasi produk olahan rumput laut non-hidrokoloid, seperti suplemen nutrisi, pakan, biostimulan, bioplastik, kosmetik, dan bahan kemasan ramah lingkungan. Dengan demikian, hilirisasi ini akan membuka peluang usaha yang menjanjikan,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah, Selasa (29/4/2025).

Tornanda menambahkan bahwa rumput laut memiliki peran besar dalam menjawab tantangan industri masa kini. “Sejatinya, rumput laut menawarkan solusi untuk berbagai tantangan industri modern,” tegasnya.

Menurut data dari Precedence Research, pasar global biostimulan berbasis rumput laut pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD 4,36 miliar dan berpotensi tumbuh hingga USD 12,85 miliar pada 2034, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 11,42%. “Angka ini menjadi bukti bahwa inovasi berbasis rumput laut bukan sekadar wacana, tapi peluang nyata,” ujar Tornanda.

Sementara itu, Bank Dunia memproyeksikan pasar rumput laut non-hidrokoloid untuk sektor pakan ternak akan mencapai USD 1,2 miliar pada 2030 dan melonjak menjadi USD 6,4 miliar di tahun 2050.

Sebagai bentuk komitmen, KKP tengah menyusun peta jalan dan rencana aksi nasional pengembangan industri rumput laut terpadu periode 2025-2029. Dokumen ini diharapkan membuka cakrawala baru pemanfaatan rumput laut secara lebih optimal dan inovatif.

“Kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah, industri, dan lembaga penelitian menjadi kunci keberhasilan pengembangan komoditas rumput laut non-hidrokoloid,” pungkas Tornanda. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
diskes