DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) untuk mencetak pelaku usaha baru di sektor kelautan dan perikanan. Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi biru berbasis masyarakat.
“P2MKP adalah ujung tombak penguatan kapasitas masyarakat kelautan dan perikanan. Kita ingin pelatihannya benar-benar menjawab kebutuhan dunia usaha,” ujar Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta, Selasa (11/11/2025).
Saat ini tercatat 107 P2MKP aktif di 22 provinsi dan 72 kabupaten/kota, mencakup bidang budidaya, pengolahan, hingga garam dan handycraft. Dari total 9.914 masyarakat yang telah dilatih, 1.255 tersertifikasi dan 1.593 berhasil mendirikan usaha baru.
Kepala Pusat Pelatihan KP Lilly Aprilya Pregiwati menambahkan, dampak P2MKP terasa nyata. “Keterampilan meningkat, ekonomi keluarga pesisir tumbuh. Contohnya inovasi Mobile Garam di Pati dan usaha olahan ikan di Tegal serta Baubau,” ujarnya.
KKP menegaskan akan memperkuat sistem klasifikasi dan digitalisasi layanan P2MKP agar pelatihan makin adaptif dan transparan.
“Kalau layanan itu gratis, maka harus benar-benar gratis. Tidak boleh ada pungli,” tegas Inspektur III KKP Wahyudi Purwanto. [ra]