Minggu, 19 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Menag Ungkap Gagasan LPDU di Bursa Efek Indonesia

Menag Ungkap Gagasan LPDU di Bursa Efek Indonesia

Sabtu, 18 Oktober 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Agama Nasaruddin Umar, mengungkapkan gagasan pembentukan Lembaga Pemberdayaan Dana Umat (LPDU) dalam acara Pasar Modal untuk Rakyat di Aula Utama Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, mengungkapkan gagasan pembentukan Lembaga Pemberdayaan Dana Umat (LPDU) dalam acara Pasar Modal untuk Rakyat di Aula Utama Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

“Kami telah mengusulkan kepada Presiden pembentukan Lembaga Pemberdayaan Dana Umat (LPDU), yang akan mengelola seluruh potensi dana zakat, wakaf, sedekah, hibah, fidya, kafarah, dan seterusnya,” ujar Menag, Sabtu (18/10/2025).

Turut hadir, Direktur BEI Iman Rachman; Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla; Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkana; serta Direktur Utama Istiqlal Global Fund Ahsanul Haq.

Lebih lanjut, Menag menyoroti luasnya sumber dana keagamaan yang bisa dikembangkan, tidak hanya zakat dan wakaf. Ada dana kurban, fidya, kafarah, dana walimah pernikahan, aqiqah, hingga iwad (uang tebus cerai). Bahkan terdapat lukathah, yaitu harta tak bertuan seperti rekening tanpa ahli waris, bonus pulsa, dan dana mengendap di sistem keuangan.

“Kalau semua ini dikelola dengan sistem yang baik, total dana keumatan bisa mendekati Rp1.000 triliun per tahun. Hampir setara dengan total pajak nasional,” paparnya.

Dalam pidatonya, Menag juga menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok teladan dalam manajemen ekonomi. "Dari umur 63 tahun beliau, 23 tahun sebagai nabi, dan sekitar 40 tahun dihabiskan dalam dunia bisnis. Ketika menjadi Rasul pun, beliau sangat piawai dalam manajemen ekonomi.

"Ada 37 jenis pundi-pundi yang dikelola Nabi dan para sahabat. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan dan penguatan ekonomi umat,” tambahnya.

Direktur BEI Iman Rachman, menyebut kehadiran Menag di Kantor BEI ini merupakan capaian bersejarah bagi dunia pasar modal Indonesia. 

"Bapak Menteri Agama adalah Menteri Agama pertama yang hadir di Aula Utama Bursa Efek Indonesia. Dan untuk pertama kalinya BEI dapat menghadirkan Menteri Agama, pengurus PBNU dan Muhammadiyah dalam satu forum bersama," ungkap Iman.

Ia menambahkan, BEI saat ini mencatat 650 produk syariah yang beredar, terdiri dari 254 reksa dana syariah, 2 ETF syariah, 332 sukuk, dan 1 efek beragun aset syariah. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap investasi berbasis prinsip syariah terus meningkat.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara PT Majoris Asset Management dengan Istiqlal Global Fund (IGF) dalam pengelolaan wakaf saham. MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama IGF, Ahsanul Haq, dan Direktur Utama PT Majoris Asset Management, Zulfa Hendri.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI