DIALEKSIS.COM | Calang - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memastikan harga gabah di wilayahnya kembali stabil usai sempat melonjak hingga Rp8.000 per kilogram. Saat ini, harga di tingkat petani menyesuaikan dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram.
Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos., M.A.P., mengatakan pemerintah daerah akan terus mengawal mekanisme pasar agar harga gabah tidak jatuh di bawah HPP. Hal itu menjadi perhatian serius agar panen raya benar-benar memberi keuntungan bagi petani.
“Panen ini bukan hanya keberhasilan petani, tetapi juga wujud sinergi kita dalam memperkuat ketahanan pangan. Pemerintah daerah bersama Forkopimda berkomitmen memastikan harga gabah tetap sesuai standar dan menguntungkan petani,” ujar Safwandi saat panen raya padi di Desa Meudhang Ghon, Kecamatan Indra Jaya, Rabu (27/8/2025).
Panen raya tahun ini berlangsung di lahan seluas 120 hektar dengan melibatkan ratusan petani. Kehadiran unsur Forkopimda, TNI, Polri, dan masyarakat menunjukkan komitmen bersama bahwa sektor pertanian masih menjadi prioritas utama pembangunan di Aceh Jaya.
Safwandi menegaskan, pemerintah daerah tidak hanya hadir saat panen, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan terjaga. Upaya ini termasuk menjaga keseimbangan harga gabah kering panen (GKP) dan beras agar tetap stabil.
Dalam dialog dengan petani, persoalan irigasi muncul sebagai keluhan utama yang kerap menghambat pengairan sawah. Menanggapi hal itu, Safwandi menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas teknis untuk mencari solusi cepat.
“Hasil panen rata-rata masih 5,2 ton per hektar. Dengan perbaikan irigasi, kita optimis produksi bisa meningkat. Apalagi Indra Jaya merupakan salah satu sentral padi di Aceh Jaya,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menekankan bahwa dukungan terhadap petani tidak berhenti pada panen raya, tetapi juga menyangkut kebijakan jangka panjang agar kesejahteraan mereka semakin meningkat. [*]