Beranda / Ekonomi / Pemerintah Serius Percepat Bangun IKN, Ini Daftar Terbaru Investor

Pemerintah Serius Percepat Bangun IKN, Ini Daftar Terbaru Investor

Kamis, 04 Januari 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi gedung pemerintahan di IKN Nusantara. Foto: Kompas.com/Instagram/Nyoman_Nuarta


DIALEKSIS.COM | Nasional - Pemerintah serius melakukan mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kawasan Kalimantan Timur tersebut. Tujuannya agar tercipta pemerataan ekonomi yang selama ini hanya tinggi di kota-kota besar saja.

Dikutip dari paparan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) melakukan groundbreaking pembangunan mall, hotel dan perkantoran pada 21 September 2023.

Di balik konsorsium ASG ini ada nama-nama investor kakap, di antaranya, Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Widjaja), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (Wiliam Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Tohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya).

Namun, berdasarkan data terbaru nama Grup Djarum (Budi Hartono) dan Wings Group (Wiliam Katuari) hilang dari daftar konglomerat kakap yang ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan IKN.

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengungkapkan detail daftar investor yang telah mengucurkan dana pembangunan IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, total investor pelopor yang masuk ke IKN sudah sebanyak 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp 41 triliun.

"Kita sebut mereka investor pelopor yang sudah ground breaking dengan total investasi non APBN Rp 41 triliun," kata Agung dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/12/2023).

Investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama kata dia sebanyak empat investor. Pertama ialah konsorsium nusantara untuk beragam proyek yang berisi Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfamart.

Dari daftar teranyar, ada dua nama investor baru yakni Alfamart dan Kawan Lama Group. Sebagai informasi Alfamart merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan mini market, dengan nama Alfamart, Alfamidi, hingga Lawson.

Kemudian Kawan Lama Group memiliki lebih dari 30 merek usaha di berbagai sektor, mulai dari ritel hingga makanan dan minuman. Beberapa merek terkenal yang dikelola Kawan Lama adalah Ace Hardware, Informa, dan Chatime.

"Ini konglomerat yang punya track record dan punya sebuah jiwa kepeloporan untuk bangun IKN," ucap Agung.

Selain konsorsium nusantara, investor lainnya adalah Vasanta Innopark yang membangun hotel, RS Abdi Waluyo untuk rumah sakit, dan FIFA untuk pelatihan sepak bola internasional.

Total dari investasi empat investor yang telah groundbreaking pada tahap pertama itu kata Agung mencapai Rp 23,1 triliun atau menjadi porsi terbesar dari total kucuran investasi 2023 yang Rp 41 triliun.

Untuk investor yang telah masuk daftar groundbreaking tahap kedua di antaranya Hermina untuk rumah sakit, Pakuwon Group beragam proyek, Jakarta International School untuk sekolah internasional yang dipelopori berbagai kedutaan besar, Mayapada Hospital untuk rumah sakit, Astra untuk relokasi sekolah SDN 02 Sepaku.

Lalu ada Kementerian Perhubungan untuk bandara VVIP, BPJS Ketenagakerjaan berupa kantor pusat, Bank Indonesia untuk kantornya, dan PT PLN untuk PLTS 50 megawatt. Total investasi dari 9 investor dan lembaga pemerintahan dalam groundbreaking kedua itu senilai Rp 13,1 triliun.

Daftar investor yang masuk ke groundbreaking 3 di antaranya Aqua untuk miniatur hutan tropis, The Pakubuwono untuk beragam proyek, PT WBL dan BSB, serta BSH juga beragam proyek, Bluebird untuk kantor dan layanan transportasi, Polri untuk kantor pusat, TNI AD untuk komando distrik militer, Kementerian Kesehatan rumah sakit, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian PUPR untuk penghijauan dan rehabilitasi.

Total 10 investor dan lembaga pemerintahan itu telah mengucurkan investasi senilai Rp 5,9 triliun dalam tahap groundbreaking ketiga yang sudah berjalan beberapa saat lalu. "Jadi ini riil invest betul-betul masuk. Kalau tidak masuk tentu mereka tidak membangun," tutur Agung. [cnbcindonesia]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda