Sabtu, 24 Mei 2025
Beranda / Ekonomi / Rektor USK Ungkap Inovasi Sosial Nilam Aceh di Forum Nasional

Rektor USK Ungkap Inovasi Sosial Nilam Aceh di Forum Nasional

Sabtu, 24 Mei 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Marwan, mempresentasikan inovasi sosial yang telah dilakukan USK selama 10 tahun terakhir terhadap komoditas unggulan nasional, Nilam Aceh. Paparan tersebut disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Nasional bertajuk Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025.

Dalam presentasinya, Prof. Marwan menjelaskan secara komprehensif proses hulu - hilir pengembangan nilam yang mengusung pendekatan inovasi sosial berbasis iptek dan inklusif. Inovasi tersebut dilaksanakan secara sinergis dengan model kolaborasi penta helix plus, melibatkan unsur perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan media, serta didukung oleh lembaga keuangan, manajemen logistik, dan transportasi.



Prof. Marwan juga memaparkan sejarah panjang nilam di Indonesia dan berbagai terobosan yang telah dilakukan USK, mulai dari pembibitan, budidaya, penyulingan, pemurnian, formulasi produk turunan, branding, pemasaran, transfer teknologi, pengembangan komunitas, penerapan konsep zero waste dan circular economy, hingga ekspor nilam langsung dari Banda Aceh ke Paris, Prancis, melalui maskapai nasional Garuda Indonesia.

Terkait Gerakan Banda Aceh Kota Parfum Indonesia, Rektor USK mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem hulu-hilir yang komprehensif demi menciptakan dampak positif yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“USK siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam melakukan transfer teknologi dan pendampingan bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya petani dan penyuling nilam, generasi muda kreatif, serta pelaku UMKM dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Parfum,” ujar Prof. Marwan.

Ia menambahkan, “Pengalaman lebih dari satu dekade yang dimiliki USK dalam riset, inovasi, dan hilirisasi nilam dapat menjadi acuan bersama untuk merancang program dan implementasi yang berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.”

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar inisiasi Pemerintah Kota Banda Aceh mendapat dukungan dari pemerintah pusat, terutama Satgas Hilirisasi dan kementerian terkait seperti Kemenparekraf, Kementan, Kemenperin, Kemendag, serta kementerian dan lembaga lainnya.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya Semiloka Nasional ini, yang menjadi ajakan bagi seluruh komunitas untuk terlibat dalam Gerakan Banda Aceh Kota Parfum Indonesia.



Menurut Illiza, gerakan ini mendapat penguatan dari warisan nilam Aceh yang sejak lama telah digunakan sebagai bahan baku parfum oleh berbagai negara, terutama Prancis.

“Kita memiliki nilam terbaik di dunia, yang digunakan oleh industri parfum di Prancis. Kini saatnya kita mengembangkan produk parfum sendiri di Kota Banda Aceh, bekerja sama dengan ARC-USK untuk penerapan teknologinya,” ungkap Illiza.

Ia juga menyebutkan bahwa Banda Aceh memiliki kekayaan aroma dari bunga-bunga warisan Aceh seperti bungong jeumpa dan seulanga, yang akan dikembangkan dalam bentuk taman-taman tematik atsiri sebagai pendukung identitas kota parfum.

“Selain itu, kita juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama kementerian dan pemerintah daerah lain, agar pengembangan hulu-hilir Banda Aceh Kota Parfum semakin kuat dan berdaya saing,” tambahnya.

Wali Kota Illiza turut menyampaikan rencana pembangunan Tugu Banda Aceh Kota Parfum Indonesia di lokasi strategis dalam kota sebagai simbol gerakan ini.

Semiloka Nasional yang berlangsung di Lantai 8 Gedung Landmark BSI ini turut menghadirkan narasumber Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, serta Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati. Acara dimoderatori oleh Syaifullah Muhammad, Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan peluncuran produk parfum nilam milik Pemerintah Kota Banda Aceh yang diberi nama Tarina, bertempat di Taman Sari Banda Aceh pada malam harinya. Peluncuran ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan 820 tahun berdirinya Kota Banda Aceh.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
hardiknas