Minggu, 25 Mei 2025
Beranda / Ekonomi / Stafsus Menteri Ekraf: Aceh Jadi Prioritas Ekonomi Kreatif, Potensinya Sangat Besar

Stafsus Menteri Ekraf: Aceh Jadi Prioritas Ekonomi Kreatif, Potensinya Sangat Besar

Sabtu, 24 Mei 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif, Rian Firmansyah, BBA., M.Com, atau yang akrab disapa Rian Syaf, saat talkshow peningkatan kompetensi bagi komunitas ekonomi kreatif Aceh, Sabtu (24/5/2025). Foto: Nora/Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh ditetapkan sebagai salah satu dari 15 provinsi prioritas dalam penguatan sektor ekonomi kreatif oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf)

Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif, Rian Firmansyah, BBA., M.Com, atau yang akrab disapa Rian Syaf, saat talkshow peningkatan kompetensi bagi komunitas ekonomi kreatif Aceh, Sabtu (24/5/2025).

Rian menegaskan, Aceh memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif yang patut diperkuat. 

“Kami melihat potensi pegiat ekonomi kreatif di Aceh sangat besar, makanya kami hadir di sini untuk mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas,” ujarnya.

Rian mengaku bangga karena seluruh pemangku kepentingan di Aceh menyambut baik inisiatif ini, termasuk Gubernur Aceh yang telah menggagas pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khusus untuk menangani sektor ekonomi kreatif. Selain itu, Universitas Syiah Kuala (USK) juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Ekraf sebagai wujud dukungan akademik.

“Semangat yang sama kami rasakan, mulai dari Presiden, kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, akademisi, hingga teman-teman media,” kata Rian.

Ia berharap inisiatif ini menjadi titik awal kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia, dimulai dari Aceh. 

“Di sektor ekonomi kreatif ada 17 subsektor, dan di Aceh potensinya sangat besar. Misalnya film, animasi, musik, fashion termasuk turunannya seperti parfum dan produk kecantikan,” tambahnya.

Rian mengungkapkan, ada produk parfum dari Aceh yang bahkan sudah berhasil menembus pasar ekspor, baik nasional maupun global. Hal ini membuktikan daya saing pelaku ekonomi kreatif Aceh yang kian meningkat. 

“Kita harus bekerja sama meningkatkan kapasitas, terutama SDM, agar produk-produk kita semakin berdaya saing, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global,” tandasnya.

Rian juga menekankan pentingnya peran ekonomi kreatif dalam membuka peluang kerja baru bagi generasi muda. 

“Produk-produk kreatif ini harus mampu menghasilkan nilai ekonomis yang membuka lapangan kerja baru. Ekonomi kreatif harus jadi solusi untuk memperluas kesempatan kerja bagi anak muda,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas