Rabu, 08 Oktober 2025
Beranda / Ekonomi / Stok Aman, Pemerintah Siap Intervensi Harga Beras Jelang Akhir Tahun

Stok Aman, Pemerintah Siap Intervensi Harga Beras Jelang Akhir Tahun

Rabu, 08 Oktober 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, menyampaikan Pemerintah memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap aman jelang akhir tahun meski produksi dalam negeri mulai melandai. [Foto: dok. Bapanas]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap aman jelang akhir tahun meski produksi dalam negeri mulai melandai.

"Biasanya produksi di bawah konsumsi pada November sampai Februari. Maka pemerintah harus siapkan cadangan untuk intervensi," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Rabu (8/10/2025).

Arief menyebut, pemerintah akan menyalurkan 365 ribu ton beras dan 73,1 ribu kiloliter minyak goreng sebagai bagian dari bantuan pangan untuk Oktober–November. NFA pun telah mengajukan anggaran tambahan Rp6,5 triliun ke Kemenkeu untuk mendukung program ini.

Harga acuan bantuan tetap mengacu pada keputusan pemerintah: Rp13.500/kg untuk beras dan Rp15.700/liter untuk minyak goreng.

Meski produksi Januari-November naik jadi 33,19 juta ton (BPS), tren panen menurun mulai Oktober. Kondisi ini memicu potensi naiknya harga gabah dan beras di pasar.

"Begitu harga gabah naik, akan berdampak ke harga beras. Maka pemerintah harus masuk, seperti BI yang intervensi saat nilai tukar naik," jelas Arief.

Hingga 3 Oktober, stok beras di Bulog mencapai 3,89 juta ton, dengan alokasi 1,5 juta ton untuk intervensi pasar. Bulog juga diminta terus menyerap gabah petani, khususnya dengan harga di bawah Rp6.500/kg.

Dari sisi kesejahteraan, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor pangan tercatat di angka 113,95-tertinggi sepanjang 2025. Sementara inflasi umum tetap terkendali di 2,65 persen (yoy) dan 0,21 persen (mtm).

"Presiden Prabowo menegaskan, petani dan konsumen harus sama-sama dijaga. Jangan cuma satu sisi," tutup Arief. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI