Rabu, 18 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 431,5 Miliar Dolar AS pada April 2025

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 431,5 Miliar Dolar AS pada April 2025

Senin, 16 Juni 2025 22:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi
Ilustrasi Utang Luar Negeri. [Foto: dok. BI]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per April 2025 mencapai 431,5 miliar dolar AS. Angka ini tumbuh 8,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Maret 2025 sebesar 6,4 persen (yoy).

Peningkatan ULN pada periode ini terutama bersumber dari sektor publik, seiring pelemahan mata uang dolar AS terhadap sebagian besar mata uang global.

“Peningkatan ULN pemerintah menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan. Ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).

Adapun posisi ULN pemerintah pada April 2025 tercatat sebesar 208,8 miliar dolar AS atau tumbuh 10,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan Maret yang tumbuh 7,6 persen. Ramdan menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Menurutnya, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel.

“Pemanfaatan ULN difokuskan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” kata Ramdan.

ULN pemerintah terutama digunakan untuk mendanai sektor-sektor strategis seperti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial (18,7 persen), Jasa Pendidikan (16,4 persen), Konstruksi (12,0 persen), serta Transportasi dan Pergudangan (8,7 persen). Selain itu, hampir seluruh ULN pemerintah, yakni 99,9 persen, merupakan utang jangka panjang.

Sementara itu, ULN swasta pada April 2025 tercatat sebesar 194,8 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6 persen (yoy), atau membaik dibanding kontraksi Maret sebesar 1,0 persen.

Kontraksi ini didorong oleh pertumbuhan positif dari sektor lembaga keuangan (financial corporations), yang naik 2,9 persen (yoy), berbalik arah dari bulan sebelumnya yang minus 2,2 persen.

ULN swasta masih didominasi oleh empat sektor utama, yakni Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, dengan kontribusi mencapai 80 persen dari total ULN swasta. Sebanyak 76,9 persen dari total utang swasta ini juga berbentuk utang jangka panjang.

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia dinilai tetap sehat dan terkendali. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat turun menjadi 30,3 persen pada April 2025, dari sebelumnya 30,6 persen pada Maret. Selain itu, komposisi ULN jangka panjang masih mendominasi dengan porsi mencapai 85,1 persen dari total ULN nasional.

“Bank Indonesia bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan dan pengelolaan ULN, untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Ramdan. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dpra