Beranda / Feature / Kadis Pendidikan Aceh: Hargailah Mereka yang Sudah Berjuang!

Kadis Pendidikan Aceh: Hargailah Mereka yang Sudah Berjuang!

Selasa, 22 Juni 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengharga jasa jasa para pejuang. Walau para pejuang tidak pernah meminta untuk dihargai karya-karyanya, namun sebagai manusia kita harus menghargainya.

“Mari kira hargai mereka yang sudah berjuang, berpeluh keringat. Jangan kita berkeringat karena berdebat, apalagi sampai urat leher keluar. Namun marilah kita keluarkan keringat untuk berbuat”. Kalimat itu diungkapkan Kadis Pendidikan Aceh, Al- Hudri. Ada apa?

“Saya sedih ketika tenaga pendidik di Aceh ada yang menyebutkan kualitasnya jelek. Padahal mereka sudah berjuang Aceh masuk peringkat 8 yang diterima PTN melalui SBMPTN dan peringkat 5 nasional SNMPTN),” sebut Kadis Pendidikan ini, ketika Dialeksis.com meminta tanggapanya.

Karena keberhasilan warga sekolah (guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, murid), inilah Dinas Pendidikan Aceh turun ke daerah. Dia mewakili Gubernur Aceh memberikan penghargaan kepada pejuang pendidikan yang sudah bersusah payah mengangkat peringkat pendidikan Aceh.

Dari data yang dirilis LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ) ada 15.290 pendaftar, tercatat 5.626 siswa di Aceh diterima pada sejumlah perguruan tinggi. Fakta tersebut sekaligus menempatkan Aceh pada rangking ke lima secara nasional sebagai provinsi terbanyak yang siswanya diterima di perguruan tinggi pada tahun 2021.

“Keberhasilan ini bukan kerja keras Kadis Pendidikan. Namun kerja keras warga sekolah, guru, kepala sekolah, tenaga administrasi. Karena kerja keras warga sekolah, Pak Gubernur mengucapkan terima kasih, dan mengutus saya untuk menyampaikanya di lapangan,” sebut Hudri.

Kadis Pendidikan Aceh ini sorot matanya serius menatap Dialeksis yang mewancarainya. Kemudian dia berkata, kalau tidak karena perjuangan para guru, warga sekolah, apakah Aceh akan dapat rangking lima nasional sebagai provinsi terbanyak siswanya yang diterima di perguruaan tinggi?

“Karena pejuang-pejuang inilah Aceh dapat peringkat. Mereka telah berjasa mengharumkan Aceh. Sebagai manusia saya mewakili Pak Gubernur turun ke lapangan, berkumpul dengan warga sekolah, mengucapkan terima kasih atas kehebatan mereka,” sebut Hudri.

Dinas Pendidikan Aceh turun ke seluruh kabupaten/Kota untuk mengucapkan terima kasih kepada pejuang pejuang pendidikan ini. Dalam kunjungan itu, kadis Pendidikan yang mewakili pemerintah Aceh mengacungkan jempol atas kerja keras semua pihak.

Berbicara kurikulum, program, dan upaya peningkatan pendidikan itu merupakan konsep. Namun bagaimana mengaplikasikanya di lapangan itu yang paling penting.

“Kami datang dengan panggilan jiwa yang paling dalam mengucapkan terima kasih atas perjuangan para pendidik. Kami hargai mereka yang telah berjuang, agar semangat mereka tetap bangkit, menerapkan budaya yang luhur, bukan materi ukuranya,” sebut Hudri yang raut wajahnya berubah, sorot matanya seperti berkaca, ada air bening di sana.

“Kita akan berikan reward, memberikan penghargaan kepada yang berprestasi. Namun ada penghargaan yang lebih luhur datangnya dari nurani kami. Kami turun kelapangan untuk bertemu dengan pejuang pendidikan dan mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka,” sebut Hudri.

Betapa luhurnya perjuangan mereka, kata Kadis Pendidikan ini, mereka bertugas tidak kenal lelah, tidak kenal hujan. Dalam cuaca hujan mereka tetap berupaya harus bersua dengan anak-anaknya di sekolah.

Bahkan ada diantara mereka yang tiba disekolah basah kuyub, namun mereka tetap melaksanakan tugasnya karena panggilan jiwa. Merekalah pahlawan bangsa yang mencerdaskan generasi penerus.

Walau dalam masa pandemic corona ini, proses belajar lebih banyak melalui daring. Namun semangat pahlawan ini untuk mendidik generasi penerusnya tidak pernah pudar. Itu yang kami harganya dan kami ucapkan langsung terima kasih di lapangan, sebut Hudri.

 “Saya berdoa dan sangat wajar bila mereka didoakan, agar para warga sekolah diberikan Allah imbalan yang setimpal, diberikan Jannah atas perjuanganya yang tulus,” sebut Hudri.


 Menurut Hudri, pihaknya turun kelapangan mengucapkan terima kasih langsung, sebagai bentuk memelihara marwah guru. Membangkit semangat perjuangan mereka, agar semangat perjuangan mereka tidak memudar.

“Walau harus diakui satu dua guru yang kualitasnya perlu perbaikan. Namun dengan Aceh meraih peringkat nasional ini, apakah ini bukan suatu kebanggaan atas perjuangan warga sekolah,” tanya Hudri.

Kadispendidikan ini meminta, agar pendidikan jangan digiring ke ranah politik. Melihat persoalan pendidikan di Aceh haruslah komprehensif, jangan sepotong-sepotong, apalagi dikaitkan dengan politik.

“Apa yang sudah diriah Aceh pada saat ini, harus kita akui kita tidak boleh puas sampai di sini. Perjuangan itu masih berat dan panjang. Saya yakin dengan semangat juang para warga sekolah, prestasi yang lebih baik akan digapai Aceh,” sebutnya.

Yang perlu dicatat, jelasnya, masalah pendidikan bukan hanya semata berada di pundak Dinas Pendidikan, namun menjadi tanggungjawab semua pihak. Bersatulah untuk meningkatkan kualiatas pendidikan lebih baik dari sekarang.

“Jangan kita saling salah menyalahkan, berdebat bersitegang dengan peluh keringat. Namun kita mencari solusi yang terbaik demi majunya pendidikan. Marilah kita keluarkan keringat untuk berbuat, bukan untuk berdebat,” pinta Hudri.

Aceh ditahun 2021 sudah menunjukan gemerlapnya, peringkat 8 yang diterima PTN melalui SBMPTN dan peringkat 5 nasional SNMPTN.

Hasil keringat para pejuang warga sekolah ini harus dihargai. Hudri sudah melakukanya dengan turun kelapangan mengucapkan terima kasih langsung kepada para pejuang pendidikan. Mengandalkan nurani dalam memberikan penghargaan. ****** Bahtiar Gayo


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda