Jum`at, 19 Desember 2025
Beranda / Feature / Setoran Dividen PT PEMA “Melegakan” Nafas Aceh

Setoran Dividen PT PEMA “Melegakan” Nafas Aceh

Selasa, 01 Juli 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Penyerahan dividen dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama PEMA, Mawardi Nur, kepada Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem), di Kantor Gubernur Aceh, Senin (30/6/2025). [Foto: dok. PEMA/Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Feature - Nutrisi berupa pupuk sangat dibutuhkan oleh tanaman, agar bisa berkembang. Demikian dengan pembangunan Aceh, suntikan dana segar turut menentukan nafas kehidupan.

Dari sekian banyak pemasukan dana untuk kelangsungan pembangunan Aceh, ada nama PT Pembangunan Aceh (PEMA) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perusahaan ini turut mewarnai roda pembangunan.

BUMD yang berdiri sejak 2019 ini sudah banyak memberikan kontribusi. Untuk tahun 2025 misalnya, perusahaan ini menyetor dividen tertinggi dengan angka mencapai Rp 26,7 miliar. Setiap tahunnya dividen dari PEMA di atas Rp20 miliar.

Setoran dividen tahun buku 2024 yang diserahkan diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) berlangsung di Kantor Gubernur Aceh, Senin (30/6/2025).

Sebelumnya, pada tahun buku 2022, PEMA juga telah menyetorkan dividen sebesar Rp24,302 miliar yang diserahkan pada April 2023 oleh Dirut saat itu, Ali Mulyagusdin, kepada Pj Gubernur Achmad Marzuki melalui Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar AP.

Untuk tahun buku 2021, PEMA juga telah menyetor Rp21,6 miliar, yang diserahkan pada Juni 2022 oleh Direktur Utama waktu itu, Zubir Sahim.

Grafiknya setoran dividen terus menaik, untuk tahun buku 2024 yang disetorkan pada Juni 2025 angkanya justru mencapai Rp Rp26.706.831.364.

“Dividen yang disetor ini merupakan hasil dari penguatan manajemen internal, peningkatan kontribusi unit usaha, serta realisasi kerja sama strategis selama tahun 2024,” ungkap Mawardi Nur, direktur PT PEMA.

Lelaki yang baru menakhodai BUMD pada Maret 2025 ini akan berjuang tahun depannya angka itu juga akan mengalami kenaikan.

Menurut Mawardi, capaian ini merupakan hasil dari pengelolaan perusahaan yang terukur dan berbasis prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

“PEMA berkomitmen menjajaki sektor-sektor bisnis potensial dan terus berkontribusi terhadap pembangunan Aceh secara berkelanjutan,” sebutnya.

Pihaknya akan terus berupaya mengembangkan usaha PEMA. Fokus strategis akan diarahkan pada sektor energi, agroindustri, kawasan ekonomi, serta optimalisasi aset milik daerah. PEMA juga akan memperkuat sistem audit internal, evaluasi kinerja, dan kerja sama investasi jangka panjang.

Belum lama ini, PT PEMA mengumumkan langkah strategis untuk mengkomersialisasikan potensi karbon dari kawasan hutan dan lahan kritis di Aceh dengan menggandeng Sagint, perusahaan teknologi dan infrastruktur aset digital lingkungan berdasarkan hukum di Kerajaan Arab Saudi, dan Amerika Serikat, Teknologi Sagint akan digunakan untuk validasi, registrasi dan monitoring stok karbon secara real-time. 

Kolaborasi ini menjadikan Aceh sebagai salah satu wilayah pertama di Indonesia yang menekankan penggunaan AI, data geospasial, dan uji biomassa di lapangan, sehingga menjawab kebutuhan MRV (Measurement, Reporting, and Verification) berbasis bukti nyata.

Tentunya kinerja PEMA mendapat apresiasi dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Kontribusi PEMA dalam mendongkrak Pendapatan Asli Aceh (PAA) merupakan kinerja team work yang bagus dan tentunya ke depannya semakin baik.

“Kita mengapresiasi dividen yang diberikan oleh PEMA. Kita berharap di bawah Dirut Mawardi Nur, PEMA dapat terus berkembang, profesional dalam menjalankan bisnis, serta membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” harap Mualem, Gubernur Aceh usai menerima deviden dari PEMA.

Aceh sangat membutuhkan nutrisi dari pendapatan asli. Salah satu amunisi untuk menopang kegiatan pembangunan diharapkan berasal dari PEMA. Perusahaan ini sudah menunjukan kemampuannya, terbukti setoran dividen setiap tahunnya bergerak naik.

Ke depan, tentunya bukan hanya Mualem yang berharap PEMA akan semakin baik dan jaya. Publik juga sangat mengharapkan PEMA mampu memanfaatkan potensi untuk kesejahteraan masyarakat di ujung barat Pulau Sumatera ini. [adv]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
pema