Jum`at, 22 Agustus 2025
Beranda / Gaya Hidup / Kopi Tanpa Gula Cegah Diabetes, Dokter Iflan: Konsumsi 2-3 Cangkir Sehari

Kopi Tanpa Gula Cegah Diabetes, Dokter Iflan: Konsumsi 2-3 Cangkir Sehari

Jum`at, 22 Agustus 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K. Foto: for Dialeksis 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kopi hitam tanpa gula selama ini dikenal sebagai minuman khas yang melekat pada budaya masyarakat Aceh. Namun, lebih dari sekadar tradisi, kopi ternyata menyimpan potensi besar bagi kesehatan, terutama dalam pencegahan penyakit metabolik seperti diabetes.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K. Menurutnya, kandungan bioaktif dalam kopi mampu memberi dampak positif bagi tubuh bila dikonsumsi secara bijak.

“Sebagai Dokter Spesialis Gizi Klinik, saya melihat kopi hitam tanpa gula bukan hanya berperan dalam pencegahan diabetes, tetapi juga mendukung metabolisme tubuh. Senyawa bioaktif dalam kopi, seperti asam klorogenat dan polifenol, membantu mengurangi stres oksidatif dan menjaga fungsi sel pankreas,” jelas dr. Iflan kepada Dialeksis, Jumat (22/8/2025).

Ia menambahkan, dalam kadar yang wajar, kafein di dalam kopi juga berperan meningkatkan metabolisme dan membantu pengendalian berat badan. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak menempatkan kopi sebagai pengganti pola makan bergizi.

“Kopi tetap harus dilihat sebagai pelengkap gaya hidup sehat, bukan pengganti pola makan bergizi seimbang. Konsumsi kopi hitam tanpa gula dalam batas aman sekitar 2-3 cangkir per hari disertai olahraga, tidur cukup, serta asupan gizi seimbang, akan memberikan manfaat optimal bagi kesehatan jangka panjang,” tegasnya.

Meski demikian, dr. Iflan juga mengingatkan adanya potensi dampak negatif jika kopi dikonsumsi berlebihan. Kandungan kafein yang tinggi dapat memicu peningkatan tekanan darah, gangguan tidur, hingga keluhan lambung seperti nyeri ulu hati dan asam lambung naik. Pada sebagian orang, konsumsi kopi berlebih juga bisa menimbulkan jantung berdebar dan kecemasan.

“Setiap orang memiliki toleransi kafein yang berbeda. Jika seseorang sudah mengalami keluhan seperti susah tidur, jantung berdebar, atau nyeri lambung, maka jumlah konsumsi kopi harus diturunkan atau dihentikan sementara. Intinya, manfaat kopi hanya bisa diperoleh bila dikonsumsi secara bijak dan tidak berlebihan,” kata dr. Iflan.

Menurutnya, keseimbangan tetap menjadi kunci. Kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Aceh, tetapi harus ditempatkan dalam konteks pola hidup menyeluruh dengan pola makan bergizi, aktivitas fisik teratur, dan pengendalian stres.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
sekwan - polda
bpka