DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar kegiatan bedah buku bertajuk Membangun Inspirasi dengan Cara Pembedahan Buku. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta yang terdiri atas dosen, alumni, serta mahasiswa lintas program studi.
Acara berlangsung di Aula Cut Meutia, Lantai II Gedung Lama Kampus UTU, Alue Penyareng, Meulaboh, Minggu pagi. Bedah buku berlangsung selama dua jam, mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Buku yang dibedah berjudul Reading & Thinking, Reading & Writing karya Helmi Noviar, dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan sekaligus pengajar Program Magister Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UTU. Buku tersebut mengulas literasi menulis berbasis proses membaca dan berpikir reflektif.
Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Fiandi Mauliansyah, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara dosen, alumni, serta mahasiswa lintas program studi dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi.
“Kegiatan ini memberi aura positif bagi Prodi Ilmu Komunikasi. Januari 2026 kami akan menyambut tim asesor untuk menuju Prodi Ilmu Komunikasi Unggul. Tema bedah buku ini juga menjadi momentum untuk menumbuhkan minat menulis, baik di kalangan mahasiswa maupun dosen,” kata Fiandi dalam sambutannya.
Helmi Noviar dalam pemaparannya mengajak peserta menjadikan membaca dan menulis sebagai budaya intelektual yang berkelanjutan. Menurut dia, menulis merupakan cara mengabadikan pemikiran, sementara membaca membuka cakrawala berpikir kritis.
“Dengan menulis, kita mengabadikan pemikiran. Dengan membaca, kita membuka cakrawala. Dan dengan berpikir kritis, kita dapat menemukan solusi atas tantangan zaman,” kata Helmi. Ia menyebutkan buku tersebut didedikasikan untuk mahasiswa sebagai penulis pemula serta kedua orang tuanya yang menjadi inspirasi intelektualnya.
Sementara itu, dosen Ilmu Komunikasi UTU sekaligus anggota Dewan Pakar ASPIKOM Koordinator Wilayah Aceh, Said Fadhlain, menilai buku tersebut memiliki daya tarik tersendiri, baik dari sisi tampilan maupun gaya penulisan.
“Buku ini adaptif dan mudah dipahami, terutama bagi pembaca dari kalangan generasi Z. Ada unsur estetika dan provokatif yang membuat pembaca tertarik,” ujarnya.
Diskusi dipandu oleh Yusril Sahendera sebagai moderator. Dalam sesi tanya jawab, tiga peserta terpilih mendapatkan hadiah buku yang ditandatangani langsung oleh penulis. Mereka adalah Kesya Selva, Siti Aminah, dan Miftahul Rizki.
Acara ditutup dengan doa dan refleksi bersama sebagai bentuk empati atas musibah banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, termasuk kawasan pantai barat selatan Aceh. Panitia juga menggalang donasi dari peserta dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1 juta.
Ketua Panitia, Darman Yeblo, mengatakan penggalangan donasi masih dibuka hingga Senin, 15 Desember 2025. Donasi dapat disalurkan melalui bendahara panitia, Nora Lita. []