Beranda / Gaya Hidup / Salah Kaprah Diet sebagai Penurun Berat Badan

Salah Kaprah Diet sebagai Penurun Berat Badan

Minggu, 01 April 2018 18:03 WIB

Font: Ukuran: - +


Dialeksis.com | Memiliki berat badan ideal adalah keinginan setiap orang. Selain tidak mudah lelah, memiliki tubuh ideal memperkecil risiko Anda dari beberapa penyakit, di antaranya diabetes dan hipertensi.

Hal ini tidak lain karena, obesitas merupakan pemicu kedua penyakit tersebut. Maka sebagian  orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) membuat mereka ingin menurunkan berat badannya.

Salah satu hal yang paling sering dilakukan oleh orang untuk menurunkan berat badan adalah menjalani serangkaian diet ketat. Lalu, apakah benar beberapa jenis diet dapat menjamin Anda tetap kurus? Ternyata jawabannya tidak.

Dr. Vidie Aseanto Tanessia mengatakan bahwa diet jangan karena alasan ingin kurus tapi lebih kepada menjaga pola hidup sehat.

"Saya saat ini punya berat badan 90 kg, dulu sebelum menikah 100 kg lebih. Karena saya mau foto pre-weeding, saya mau turunin berat badan biar fotonya bagus. Saya diet turun sampai 13 kg dalam waktu dua bulan. Setelah itu, balik lagi naik 13 kg, karena itu ditarget," kata dia di Jakarta, Sabtu, 31 Maret 2018.

Dia mengatakan bahwa untuk mendapatkan berat badan ideal bisa dilakukan dengan menghitung kalori yang masuk ke dalam tubuh. Orang dewasa membutuhkan kalori sebesar 2000 hingga 2500 kalori per hari.

"Kita bisa hitung kalori, apalagi sekarang di setiap bungkus makanan terutama yang dijual di supermarket ada informasi gizi mengenai makanan tersebut," ujarnya.

Di sisi lain, praktisi kesehatan dr. Cindhe Puspito menuturkan, selain mengatur pola makan, melakukan olahraga juga dianjurkan. Bagi masyarakat yang sulit untuk melakukan olahraga karena keterbatasan waktu, dia menyarankan untuk melakukan berbagai aktivitas sederhana di rumah.

"Olahraga itu beda aktivitas fisik. Banyak yang bilang aktivitas seperti nyapu, ngepel, nyuci itu olahraga padahal salah. Olahraga itu memiliki tempo ada denyut jantung yang dicapai," ujarnya.

Yang bisa dilakukan pakai irama dan tempo, menurutnya, naik turun tangga atau jalan dari pintu depan ke dalam rumah sebanyak 10 kali. Selain itu, gerakan mendorong meja. (Viva)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda