DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat pemeriksaan identitas penumpang dan tiket elektronik di lintasan padat Merak-Bakauheni. Langkah ini dilakukan guna memastikan ketertiban dan keselamatan dalam layanan penyeberangan, khususnya selama musim liburan dan masa padat angkutan.
Pemeriksaan dilakukan secara berlapis, mulai dari gerbang masuk (tollgate), area tunggu, hingga titik boarding. Petugas akan mencocokkan nama pada tiket yang dibeli melalui platform Ferizy dengan identitas resmi penumpang seperti KTP, SIM, atau Paspor.
"Setiap tiket memuat data pribadi yang wajib diisi dengan benar. Ini bukan sekadar urusan administrasi, tapi bagian dari tanggung jawab keselamatan bersama," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Jumat (1/8/2025).
Menurut Shelvy, kesesuaian data ini penting dalam berbagai situasi, termasuk kondisi darurat. Data yang tidak akurat bisa menghambat proses evakuasi dan menghilangkan hak perlindungan penumpang, termasuk klaim asuransi.
ASDP mencatat, sekitar 13 persen kendaraan pribadi golongan IVA masih belum mengisi data penumpang dengan benar. Atas temuan itu, ASDP memberlakukan kebijakan pemutaran balik kendaraan sejauh 5 kilometer dari pelabuhan jika ditemukan data yang tidak sesuai.
“Kebijakan ini bukan bentuk represif, tetapi korektif. Kami ingin pengguna jasa lebih disiplin dan patuh pada prosedur,” ujar Shelvy.
ASDP juga menambah jumlah personel di titik pemeriksaan dan memperkuat koordinasi antara tim darat dan kapal. Tak hanya itu, perusahaan pelat merah ini rutin melakukan operasi gabungan bersama KSOP, BPTD, KSKP, serta operator kapal dari Gapasdap dan INFA.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Penyeberangan yang aman hanya bisa terwujud dengan kolaborasi semua pihak, termasuk penumpang,” ucap Shelvy.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui kanal resmi, yakni aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi. Pembelian melalui calo bisa menyebabkan data penumpang tidak akurat dan berisiko merugikan diri sendiri.
“Kalau data tidak sah, penumpang bisa kehilangan hak perlindungan atau asuransi,” katanya.
Dengan pengawasan ketat dan sinergi lintas sektor, ASDP berharap bisa mewujudkan sistem layanan penyeberangan yang lebih andal dan dipercaya masyarakat. [in]