DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin, menyampaikan berbagai evaluasi dan langkah strategi menghadapi Operasi Lilin Nataru 2025/2026.
Dalam paparannya, Kombes Aries menyoroti tingginya angka kecelakaan di jalur non-tol. “Kecelakaan yang paling banyak terjadi itu di luar arteri. 98,6 persen dibandingkan tol hanya 1,4 persen. Ini menjadi challenge kita bersama,” ujarnya yang dikutip pada Minggu (14/12/20250.
Ia juga menegaskan bahwa jalur menuju lokasi wisata masih memiliki standar keselamatan yang rendah dan menjadi perhatian utama setiap musim libur panjang. Selain itu, ia menjelaskan bahwa pola perjalanan masyarakat diprediksi akan bersifat pendek, seperti rute Jakarta-Bandung hingga kawasan Puncak.
Terkait rekayasa lalu lintas, Kombes Aries menjelaskan bahwa sepanjang Operasi Nataru tahun lalu, one way tidak diterapkan di jalan tol, namun kontra-flow diberlakukan secara terbatas terutama pada ruas Cikampek dan Jagorawi. Sementara itu, one way lokal dilakukan pada jalur arteri di sejumlah kawasan wisata.
Menyinggung pelaksanaan Operasi Zebra sebagai langkah pra-Nataru, Kombes Aries menyampaikan hasil positif.
“Alhamdulillah, selama operasi zebra, kecelakaan turun 48 kejadian atau minus 1,44 persen, dan korban meninggal turun 24,95 persen,” ungkapnya.
Korlantas juga menyiapkan empat pelabuhan penyeberangan sebagai rute utama, lengkap dengan buffer zone untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Di sisi lain, teknologi pemantauan lalu lintas akan dimaksimalkan untuk membantu pengambilan keputusan rekayasa lalu lintas secara real-time.
Kombes Aries memastikan bahwa Korlantas Polri telah menyiapkan Media Center di KM 29 agar media dapat mengakses informasi terkini secara cepat selama masa pengamanan Nataru. [*]