Sabtu, 03 Mei 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Rencana Bangun Batalyon Baru di Aceh, Berikut Respon Utuh Pemikiran Rektor Unimal, Simak!

Rencana Bangun Batalyon Baru di Aceh, Berikut Respon Utuh Pemikiran Rektor Unimal, Simak!

Jum`at, 02 Mei 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Ir. H. Herman Fithra, ST, MT, IPM, ASEAN.Eng. Foto: Humas Unimal.


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Rencana pembangunan empat Batalyon Teritorial Pembangunan (UTP) di Aceh. TNI berencana membentuk Batalyon di bawah Kodam Iskandar Muda, yakni di Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah dan Aceh Singkil.

Menyingkapi rencana tersebut Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Ir. H. Herman Fithra, ST, MT, IPM, ASEAN.Eng, menyerukan sikap arif dan komprehensif dalam menyikapi rencana pembangunan empat batalyon baru tersebut.

Menurutnya, langkah ini harus dipandang sebagai upaya mempercepat pembangunan dan menjaga stabilitas Aceh, sekaligus memantapkan fondasi menuju 20 tahun perdamaian Aceh melalui Perjanjian Helsinki pada 15 Agustus 2025.

“Kita memahami trauma masa lalu akibat konflik, namun kini saatnya bersama membangun Aceh dan mengentaskan kemiskinan untuk kehidupan yang lebih baik,” tegas Herman Fithra dalam keterangan kepada Dialeksis, Jumat (02/05/2025).

Ia menegaskan, kehadiran batalyon baru tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan kedaerahan, terutama ketahanan pangan yang sedang digalakkan pemerintah.

Herman menjelaskan, selama ini TNI telah berperan aktif mendukung program pemerintah dan pemberdayaan masyarakat di masa damai. Pembangunan empat batalyon diharapkan menciptakan kawasan ekonomi baru, dengan ratusan hingga ribuan personel yang akan menggerakkan roda perekonomian lokal.

“Ini momentum untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus memperkuat nasionalisme melalui rekrutmen putra-putri Aceh,” ujarnya.

Selain aspek ekonomi, Rektor yang akrab disapa Prof. Fithra ini menekankan peran strategis TNI dalam penanganan bencana alam. Sebagai daerah rawan bencana, kehadiran batalyon di empat kabupaten diharapkan mempercepat respons darurat.

“Unimal kerap bersinergi dengan TNI saat bencana, seperti banjir beberapa waktu lalu. Penambahan personel akan mempermudah mobilisasi bantuan,” tambahnya.

Di sisi lain, Herman Fithra mendorong pemerintah membuka jalur afirmatif bagi sarjana Aceh, khususnya lulusan Universitas Malikussaleh, untuk menjadi prajurit TNI. Ia mencontohkan sarjana pertanian yang dinilai krusial mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Rekrutmen berbasis keahlian akan memastikan program ini berjalan sukses. Aceh harus berdaulat pangan agar lebih mandiri,” tegasnya.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh elemen masyarakat merawat perdamaian dan memanfaatkan momentum pembangunan ini secara optimal.

“Dengan kolaborasi, Aceh tidak hanya stabil, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis kearifan lokal,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
diskes