DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pembukaan Sertifikasi Perdana dan Witness Skema Petugas Perlawanan Teror dan Skema Penyidik Tindak Pidana Lalu Lintas T.A. 2025, di Kelapa Dua, Jumat (25/7/2025).
Turut hadir, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Immanuel Ebenezer, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari, Wakil Komandan Korps Brimob Irjen Pol Ramdani Hidayat, KA LSP Lemdiklat Polri Kombes Pol Dhani Kristianto, dan Dirgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Faizal.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Immanuel Ebenezer mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah maju dalam pengembangan profesionalisme penyelidik lalu lintas.
“Dalam sertifikasi perdana dan witness skema petugas perlawanan teror dan skema penyelidik tindak pidana lalu lintas tahun anggaran 2025 Ini luar biasa, ternyata ada sebuah kemajuan luar biasa kalau bicara tentang penyelidik tindak pidana lalu lintas,” ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Immanuel Ebenezer.
Penanganan tindak pidana lalu lintas bukan lagi semata persoalan teknis di jalan raya, melainkan menyangkut keselamatan, ketertiban, dan penegakan hukum berbasis ilmu pengetahuan.
“Ini sejarah yang luar biasa, sangat progresif dalam melihat problem ke lalu lintas. Karena jangkauan lalu lintas aktivitas orang di jalan, bukan soal manusianya, tapi ada aktivitas kendaraan yang dijalankan oleh manusia,” jelas Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.
Lembaga Sertifikasi Polri (LSP) sebagai lembaga pelaksana sertifikasi kompetensi kerja di lingkungan Polri, menempati peran penting dalam memastikan bahwa setiap personel memiliki kemampuan yang terstandar, sesuai dengan tuntutan tugas.
“LSP Polri dibentuk sebagai bagian dari komitmen institusi Polri untuk menjamin bahwa setiap anggotanya memiliki kompetensi sesuai standar yang berlaku, baik itu standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKN) maupun standar khusus di bidang kepolisian,” tambahnya.
Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Ketenagakerjaan yang menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam memperkuat sistem sertifikasi nasional demi menciptakan tenaga kerja yang unggul dan berdaya saing.
“Kami dari Kementerian Keteragakerjaan akan terus mendukung penguatan sistem sertifikasi kompetensi nasional, termasuk melalui kemitraan erat dengan BNSP dan seluruh LSP. Teruslah berkontribusi secara profesional demi kemajuan institusi dan bangsa, karena institusi kepolisian ini ruang lingkup dan jangkauannya sangat besar sekali pak, sama dengan Kementerian Tenaga Kerja,” katanya.
Dalam hal ini, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal menambahkan, Sertifikasi Perdana dan Witness Skema Petugas Perlawanan Teror dan Skema Penyidik Tindak Pidana Lalu Lintas merupakan strategi peningkatan kualitas dan kapasitas personel kepolisian, khususnya dalam menangani tindak pidana lalu lintas.
“Acara witness ini bukan sekedar formalitas atau pelatihan rutin, tetapi merupakan upaya strategis dalam meningkatkan kapasitas penyelidik lalu lintas agar mampu menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis,” ungkap Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal.
Reformasi dalam penegakan hukum lalu lintas juga menuntut profesionalisme yang tinggi dan pendekatan yang berbasis ilmu pengetahuan. Di mana Dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas maupun tindak pidana lainnya di jalan raya, pendekatan objektif dan bertanggung jawab harus menjadi prinsip utama.
“Reformasi dalam peringkatan hukum lalu lintas menuntut kita untuk bekerja lebih profesional, akuntabel dan berbasis ilmu pengetahuan. Penanganan kecelakaan lalu lintas dan tindak pidana lainnya di jalan, rakyat harus diselesaikan dengan pendekatan yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara hukum maupun secara moral,” ungkapnya.
Dirgakkum Korlantas Polri menegaskan, pentingnya peran penyelidik sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum di jalan raya. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan teknis dan analisis melalui kegiatan witness dianggap sangat vital.
“Dalam konteks ini penyelidik memiliki peran vital sebagai ujung tombak. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan melalui kegiatan witness ini menjadi sangat penting agar penyelidik mampu mengidentifikasi, menganalisis dan membuktikan unsur bidana dengan akurat serta menyajikan penanganan perkara yang membutuhi rasa keadilan,” jelas Dirgakku.
Menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya sinergi antarunit di dalam tubuh Polri serta harapan agar kegiatan ini menghasilkan personel yang unggul dan mampu menjadi agen perubahan.
“Saya berharap kegiatan fitness ini dapat berjalan dengan lancar, tertib dan menghasilkan personil-personil yang kompeten serta siap menghadapi tantangan tugas ke depan. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk terus berinovasi dan meningkatkan profesionalisme kita demi terwujudnya polisi yang presisi dan cintai oleh masyarakat,” pungkasnya. [*]