Senin, 21 Juli 2025
Beranda / Liputan Khusus / Indepth / Pesta Duka Putra Gubernur dan Anak Kapolda

Pesta Duka Putra Gubernur dan Anak Kapolda

Sabtu, 19 Juli 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Kolase. Pesta Duka Putra Gubernur dan Anak Kapolda. [Foto: net/instagram]


DIALEKSIS.COM | Indepth - Ada yang menyelenggarakan pesta meriah mengharap berkah. Namun ada juga pesta mengundang bencana, bahkan sampai kehilangan nyawa.

Kali ini pesta duka itu menimpa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang menggelar pesta pernikahan anaknya di pendopo Garut, Jawa Barat. Pesta meriah yang dihadiri ribuan warga berubah menjadi petaka.

RIbuan orang berdesakan ingin mendapatkan makanan, dampaknya menyebabkan tiga orang meninggal dan puluhan lainnya pingsan terinjak. Termasuk seorang Polisi yang sedang bertugas.

Bagaimana pesta meriah ini berbuah petaka, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi atas musibah ini? Simak kisahnya.

Pesta pernikahan pasangan Luthfianisa Putri Karlina-Maulana Akbar Habibie (tokoh publik), anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. H. Karyoto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang digelar di pendopo Garut, Jawa Barat, melahirkan prahara. Bukan Jumat (18/7/2025) berkah, namun menjadi pesta berurai air mata.

Pesta yang digelar pasangan pengantin baru itu dengan membagikan nasi kotak menyedot perhatian ribuan warga. Bahkan sejak pagi sekitar jam 08.00 WIB, warga sudah berdatangan ke lokasi.

Ketika akan mendapatkan nasi kotak, mereka saling berdesakan dan dorongdi depan pintu masuk pendopo. Petugas Satpol PP dan anggota Polisi yang berupaya menjaga kerumunan warga kewalahan menghadang laju massa yang membludak.

Akibat aksi saling dorong itu dua warga dan satu anggota Polres Garut meninggal dunia terinjak dan puluhan lainnya harus dilarikan ke RSUD Dr Slamet Garut karena pingsan dan sesak pada bagian dada.

Pendopo Garut diselimuti duka. Tiga orang yang meninggal ini, Vania Aprilia 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dewi Jubaedah, 61, ber KTP Jakarta Utara dan anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39.

Pengantin baru, Luthfianisa Putri Karlina atau yang akrab dipanggil Teh Putri saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Garut. Dia juga merupakan putri sulung Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Sementara itu, Maulana Akbar Habibie, anggota DPRD Jawa Barat dari Gerindra, adalah putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Pesta pejabat, anak dari pejabat ini menjadi perhatian publik, bukan karena pesta yang meriah dibanjiri warga, namun pesta melahirkan prahara.

Salah seorang saksi mata Mela, yang merupakan ibu korban, Vania Aprilia (8), mengungkapkan kesedihannya. Ia mengaku tidak mengetahui jika anaknya berada dalam kerumunan saat itu.

“Saya lagi jualan, saya gak tahu kalau anak saya posisinya lagi ngantri. Biasanya dia main sama anak pedagang lain di sana. Sudah banyak orang berdesakan, usianya masih 8 tahun,” ungkap sang ibu dalam keterangannya menjawab media sambil menyeka air mata.

Sang ibu mengetahui anaknya terjebak dalam kerumunan setelah mendapat telepon bahwa sang buah hati sudah dibawa oleh ambulans. Ia kemudian menjelaskan kondisi putrinya yang sudah meninggal dunia.

“Sudah dingin, sudah bengkak, posisinya dari sini sudah meninggal dunia,” sebutnya.

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Neulis mengungkapkan jika kondisi saat itu sangatlah sulit dikendalikan meski Satpol PP dan Polisi sudah diturunkan.

“Banyak yang pingsan, saya ngebantu menolong anak-anak yang terjepit di area depan Kimia Farma yang sangat padat banyak orang. Gerbangnya dibuka tutup sedikit, mungkin anak itu keseret,” jelas Neulis.

Pesta rakyat yang digelar dalam rangka merayakan pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi ini sudah dikerumuni massa dari pukul 08.00 WIB. Rencananya, sebanyak 5.000 porsi makanan akan dibagikan secara gratis kepada warga.

Seorang Polisi yang menjadi korban pesta duka ini, Bripka Cecep Saeful Bahri anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di Polres Garut, Polda Jawa Barat.

Bripka Cecep merupakan pria kelahiran 1986, tutup usia terbilang muda di umur 39 tahun.Ia merupakan alumni SMA PGRI 1 Majalengka dan pernah berkuliah di Universitas Galuh Ciamis.

Bripka Cecep sudah menikah dengan perempuan bernama Viee Novianti. Buah perkawaninya dikaruniai 3 orang buah hati, dua anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan membenarkan, Bripka Cecep gugur saat menjalankan tugas pengamanan acara pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi.

"Jadi anggota kami itu telah gugur atas nama Cecep, anggota Bhabinkamtibmas Polsek di Polres Garut," ujar Hendra, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat.

Ia mengatur alur masuk warga hingga kondisinya mulai berangsur tertib. Cecep sempat membantu mengatur, mengangkat orang yang berdesakan pingsan karena ingin masuk ke pendopo di acara resepsi itu," tambahnya.

Karena lelah, Bripka Cecep lalu memutuskan untuk istirahat sejenak. Di saat itulah, ia tiba-tiba jatuh pingsan. Tidak lama kemudian menghembuskan nafas terahir.

Pernyataan Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi dalam pesta rakyat di Garut. “Ini peristiwa di luar kendali. Saya mohon maaf sedalam-dalamnya,” kata Dedi Jumat (18/7/2025).

“Atas nama pribadi dan keluarga besar, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga para almarhum husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Kang Dedi panggilan akrabnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan empati, Kang Dedi menyatakan bahwa dirinya akan memberikan santunan sebesar Rp150 juta untuk setiap korban meninggal dunia. Dana tersebut, menurutnya, akan diserahkan langsung kepada keluarga korban.

“Ini bukan untuk menggantikan nyawa yang tak tergantikan. Tapi semoga dapat sedikit meringankan beban keluarga yang tengah berduka,” ujarnya.

Kang Dedi juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Garut, terutama kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi.

“Saya memohon maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi. Ini pelajaran penting bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam merencanakan kegiatan publik yang melibatkan banyak orang,” jelasnya.

Polisi Investigasi

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan memastikan Kepolisian akan mendalami tragedi tiga warga tewas dalam acara pesta rakyat makan gratis rangkaian pernikahan Wabup Garut Putri Karlina-Maula Akbar putra Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025).

Penyelidikan dilakukan untuk memastikan ada atau tidak unsur kelalaian dalam peristiwa itu. "Tentunya kami juga akan melakukan pendalaman, melakukan investigasi, bagaimana peristiwa ini terjadi sehingga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia," kata Kapolda Jabar dikutip Sabtu (19/7/2025).

Irjen Rudi menyatakan, secara Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan event itu dipastikan telah sesuai. Kepastian itu diperoleh setelah Kapolda mempelajari semua dengan internal Polres Garut (terkait SOP pengamanan).

"Jadi sebagaimana biasanya setiap kegiatan masyarakat itu kami (Kepolisian) melakukan pengamanan. Berdasarkan informasi, Polres Garut mendapat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian kegiatan," ujar Irjen Rudi, seperti dilansir SINDOnews.

Kapolda menambahkan, SOP telah ditempuh sesuai prosedur dari bagian perizinan telah mengeluarkan perkiraan-perkiraan, potensi-potensi gangguan yang akan terjadi dan sudah disiapkan penanggulangan. sudah dibuat rencana pengamanan. Sebanyak 404 personel gabungan disiagakan.

"Personel telah menempati posisi masing-masing dan di-briefing untuk melaksanakan pengamanan agar semua lancar. Itu prosedur yang sudah saya dalami barusan. Semuanya itu (SOP) sudah dilakukan," tutur Kapolda.

Disinggung tentang penerapan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian? Irjen Rudi mengatakan, karena ada orang yang meninggal dalam peristiwa itu, secara teknis polisi akan melakukan penyelidikan guna mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Nanti (akan diketahui) siapa yang paling bertanggung jawab Pada peristiwa ini," ucap Irjen Rudi.

Kapolda menyatakan, untuk anggota Polri, almarhum Bripa Cecep yang gugur dalam peristiwa telah diusulkan ke Mabes Polri untuk mendapatkan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).

"Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mengajukan supaya almarhum anggota kami itu (Bripka Cecep) memperoleh kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi karena yang bersangkutan gugur di dalam membantu masyarakat," ujar Kapolda.

"Yang bersangkutan (Bripka Cecep) menolong anak kecil untuk dibawa ke ambulans. Kemudian beliau lemas, terduduk akhirnya pingsan dan meninggal dunia," tutur Irjen Rudi.

Terkait usulan KPLB itu, kata Kapolda, jajakan akan mengumpulkan informasi-informasi lain sehingga ketika nanti ada pemanggilan atau proses penyelidikan, telah mempunyai data yang cukup. Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan rasa duka cita mendalam.

Pesta yang diharapkan membawa berkah, namun ada juga yang berbuah duka, menghadirkan petaka. Dari sekian banyak pesta duka itu, salah satunya menimpa pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. [bg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI