Beranda / Berita / Nasional / 22.000 Ton Gula Impor India Masuk Pasar, Bulog Banting Harga

22.000 Ton Gula Impor India Masuk Pasar, Bulog Banting Harga

Kamis, 21 Mei 2020 22:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perum Bulog sudah mendatangkan sebagian gula impor dari India untuk menekan harga gula yang sempat naik tinggi hingga Rp 18.000 per kg. Bulog menjual gula di bawah harga eceran tertinggi yang ditetapkan Rp 12.500/kg.

Sejak November 2019, Bulog sudah mengajukan ijzn impor namun baru diberikan Kementerian Perdagangan pada tanggal 7 April 2020. Pada 5 Mei lalu, Perum Bulog telah menggelontorkan sedikitnya 22.000 ton gula yang baru datang dari India dan langsung didistribusikan ke pasar. Impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan Kementerian Perdagangan dari total permintaan sebanyak 50.000 ton.

Sejak awal kami sudah mengantisipasi kelangkaan gula dan minta kuota impor gula pada akhir 2019, namun ijin impor Bulog baru diberikan pada 7 April 2020 sehingga menyebabkan suplai gula terlambat," kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Kamis (21/5).

Sebagaimana diketahui bahwa harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadhan melonjak hingga Rp20.000 per kilogram sehingga perlu intervensi yang masif dari pemerintah. Dengan stok yang dikuasai, Perum BULOG sangat optimis dapat menekan harga gula kembali ke HET Rp12.500 per kilogram.

Ia memastikan stabilisasi harga bahan pokok beras dan gula melalui operasi pasar yang dilaksanakan di seluruh Indonesia berjalan lancar, walau sebelumnya sempat mengalami keterlambatan izin impor gula dari Kementerian Perdagangan yang bisa menghambat program pemerintah soal pangan pokok.

"Berdasarkan pantauan kami yang terus menerus di tengah situasi perang mengatasi penyebaran COVID-19, harga beras sudah kembali normal sejak awal kemunculan wabah ini pada awal Maret lalu, sedangkan harga gula mulai terasa normal sejak Bulog melakukan operasi pasar khusus gula secara serentak di tanah air sejak awal Mei 2020," kata Budi Waseso.

Sebelumnya sempat terjadi mahalnya harga beras dan gula akibat kelangkaan bahan pangan pokok tersebut. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menaikkan harga di tengah situasi saat ini.

Penanganan soal harga dan ketersediaan beras dengan segera ditangani Bulog lewat distribusi yang cepat dari gudang-gudang Bulog. Perusahaan plat merah tersebut juga menjamin kecukupan pangan pokok bisa bertahan hingga akhir tahun dengan stok beras yang dikuasai Bulog sebesar 1,4 juta ton yang tersebar merata di seluruh Indonesia .

Harga beras kini berkisar di harga Rp.11.750 - 12.000,- per kilogram, sedangkan harga gula di pasaran ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET- ketetapan pemerintah) senilai Rp12.500 per kilogram. Bulog sendiri menjualnya seharga Rp 11.900,- per kilogram.

"Stabilisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka Bulog akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi krisis seperti sekarang," katanya. (Im/CNBCIndonesia)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda