DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pendiri organisasi sosial YouthID, Bayu Satria, mengungkapkan rasa syukur sekaligus tanggung jawab yang makin besar setelah menerima penghargaan khusus “Pejuang Kelompok Rentan” pada DPD RI Awards 2025. Ajang penghargaan nasional tersebut diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap individu dan kelompok yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.
“Saya merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini,” ujar Bayu Satria kepada Dialeksis saat dihubungi pasca diberi penghargaan, Kamis (30/10/2025).
“Namun yang jauh lebih penting bagi saya adalah bahwa penghargaan ini bukan hanya milik individu, melainkan milik seluruh rekan-rekan di YouthID dan komunitas disabilitas yang selama ini bergerak bersama.” Dengan kata lain, penghargaan tersebut ia pandang sebagai fondasi untuk memperkuat komitmen.
Dalam kesempatan yang sama, Bayu menjelaskan bahwa penghargaan “Pejuang Kelompok Rentan” mencerminkan pengakuan atas kerja keras-kerja keras yang dilakukan dalam mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
“Kami telah bekerja di kawasan pedalaman Aceh, membawa pelatihan, akses, dan jaringan bagi puluhan ribu saudara kita yang selama ini kurang terjangkau,” tambahnya. Data resmi menyebut bahwa kategori penghargaan tersebut diberikan kepada Bayu Satria atas kiprahnya di bidang tersebut.
Bayu juga menyebut bahwa penghargaan ini menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak: pemerintah daerah, sektor swasta, hingga organisasi non-pemerintah.
“Selama ini kami bergerak berangkat dari masyarakat, namun dengan penghargaan ini kami mendapatkan ruang dialog yang lebih besar. Kami ingin memastikan bahwa inisiatif kami tidak berhenti pada penghargaan saja, tetapi berkembang menjadi kebijakan dan praktik yang berdampak luas,” ujarnya.
Lebih jauh, Bayu menegaskan bahwa peran generasi muda menjadi kunci dalam perubahan sosial. “YouthID akan terus mendorong partisipasi anak muda sebagai agen perubahan. Karena ketika kita berbicara tentang pembangunan daerah dan pemberdayaan kelompok rentan, maka suara, kreativitas, dan energi generasi muda tak boleh disepelekan.”
Ia berharap bahwa melalui pengakuan ini, pemuda di seluruh Indonesia semakin tergerak untuk menyumbang ide dan aksi nyata.
Menutup pernyataannya, Bayu mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem inklusi dan pemberdayaan,“akhirnya, penghargaan ini bukanlah titik akhir, tetapi titik awal baru. Mari kita terus membangun daerah yang inklusif, yang memberi ruang seluas-luasnya bagi semua warga termasuk mereka yang selama ini terpinggirkan.”
Dengan demikian, penghargaan DPD RI Awards 2025 yang diterima Bayu Satria bukan hanya sebagai simbol penghargaan pribadi, melainkan sebagai penguat misi kolektif untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan berdaya saing. [arn]