Kamis, 02 Oktober 2025
Beranda / Berita / Nasional / Diluncurkan 1 Oktober, All Indonesia Permudah Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Kesehatan

Diluncurkan 1 Oktober, All Indonesia Permudah Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Kesehatan

Kamis, 02 Oktober 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Peluncuran All Indonesia dilakukan dalam acara grand launching di Jakarta, dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono. [Foto: dok. Kemenkes]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah RI resmi meluncurkan aplikasi All Indonesia, platform digital terpadu untuk deklarasi kedatangan penumpang internasional. Mulai 1 Oktober 2025, setiap orang yang masuk ke Indonesia melalui bandara atau pelabuhan wajib mengisi formulir kedatangan melalui aplikasi ini.

Peluncuran dilakukan dalam acara grand launching di Jakarta, dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Aplikasi ini disebut akan menyederhanakan proses imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina hanya lewat satu sistem digital.

“Aplikasi All Indonesia bukan sekadar inovasi, tapi kebutuhan mendesak. Kita ingin berikan pengalaman yang cepat, aman, dan nyaman bagi semua penumpang yang datang ke Indonesia,” ujar AHY dalam sambutannya.

AHY menekankan bahwa pelayanan di pintu masuk negara sangat penting bagi citra Indonesia di mata dunia.

“First impression itu penting. Kalau pelayanan di bandara baik, wisatawan dan investor akan datang kembali. Ini bukan gimmick, ini langkah nyata menuju pelayanan publik yang berkelas dunia,” tegasnya.

Satu Aplikasi, Empat Proses Sekaligus

Melalui aplikasi All Indonesia, penumpang internasional kini bisa langsung mengisi seluruh dokumen wajib secara digital, mulai dari deklarasi imigrasi, bea cukai, kesehatan, hingga karantina. Sebelumnya, prosedur ini dilakukan secara terpisah, baik manual maupun online di platform berbeda.

AHY menyebut, integrasi ini merupakan bentuk nyata dari good governance yang dicanangkan Presiden Prabowo.

“Inilah bentuk tata kelola yang baik. Kita sederhanakan, kita efisienkan. Sistem ini akan jadi game changer dalam manajemen kedatangan internasional Indonesia,” katanya.

Deteksi Penyakit Lebih Cepat

Salah satu aspek kunci dari All Indonesia adalah integrasi data kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyebut sistem ini memungkinkan pemerintah mendeteksi lebih dini potensi penyakit menular dari luar negeri.

“Lewat All Indonesia, kami bisa langsung mengetahui jika ada penumpang dengan risiko kesehatan tinggi. Ini penting untuk mencegah wabah sebelum masuk ke masyarakat,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga memastikan bahwa sistem ini dibangun dengan prinsip keamanan data yang ketat, untuk menjaga privasi seluruh pengguna.

“Digitalisasi ini bukan hanya efisien, tapi juga bagian dari penguatan ketahanan kesehatan nasional,” tambah Prof. Dante.

Sudah Diuji di 3 Bandara

Sebelum diterapkan secara nasional, All Indonesia telah melalui masa uji coba sejak Juli 2025 di tiga bandara internasional: Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), dan Ngurah Rai (Bali). Pemerintah menilai uji coba ini sukses, dan siap memperluas ke semua pintu masuk internasional.

AHY juga mendorong seluruh kementerian dan lembaga untuk terus mengawal serta menyempurnakan sistem ini.

“Tugas kita sekarang adalah memastikan sistem ini berjalan baik dan digunakan secara luas. Sinergi antar kementerian, lembaga, serta dukungan dari pemerintah daerah jadi kunci suksesnya,” ujarnya.

Aplikasi All Indonesia sudah tersedia dan bisa diakses oleh penumpang internasional melalui situs resmi maupun aplikasi mobile. Pemerintah mengimbau seluruh calon penumpang dari luar negeri untuk mulai membiasakan diri menggunakannya sebelum tiba di Indonesia. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid