DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kesehatan menggelar Health Innovation Festival (HAI-Fest) 2025 di Kartika Expo Balai Kartini, Jakarta, 7-9 Desember 2025, sebagai ajang pameran inovasi dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Acara yang dibuka Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, langsung menyoroti dua isu utama yaitu penanganan bencana di Aceh dan kebutuhan memperkuat fondasi kesehatan nasional untuk menghadapi bonus demografi 2045.
Dante menyampaikan empati terhadap warga Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang terdampak bencana. Ia menegaskan bahwa Menteri Kesehatan saat ini berada di Aceh mendampingi Presiden untuk mempercepat pemulihan.
“Pak Menteri memastikan layanan kesehatan pulih secepatnya. Logistik dan tenaga medis digerakkan dengan cepat dan terkoordinasi,” kata Dante.
Ia kemudian menyoroti urgensi membangun generasi masa depan Indonesia. Menurutnya, terdapat 84 juta anak yang akan memasuki usia produktif pada 2045, dan hal itu menuntut transformasi besar di sektor kesehatan.
“Kita hanya punya dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Dante turut memaparkan capaian sektor kesehatan yang masuk dalam Program Hasil Cepat Terbaik Presiden Prabowo. Program Cek Kesehatan Gratis disebut telah menjangkau lebih dari 62 juta penduduk, sementara upaya pengendalian TBC berhasil menemukan lebih dari 750 ribu kasus baru dalam setahun.
Di sisi infrastruktur, pembangunan 22 dari 66 rumah sakit berkualitas dilaporkan terus berjalan untuk memperkuat pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Ia menekankan bahwa Transformasi Sistem Kesehatan menjadi langkah penting dalam menggeser sistem dari sifat reaktif menuju proaktif, dengan tujuan menjaga masyarakat tetap sehat sejak dini.
HAI-Fest 2025 juga menghadirkan pameran teknologi kesehatan, seminar, business matching, hingga layanan kesehatan publik. Pada kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan meluncurkan whitepaper “Health is the New Wealth: The Role of the Health Sector in Building a Nation,” yang menegaskan pentingnya pembangunan ekosistem kesehatan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dante menekankan pentingnya hilirisasi industri kesehatan nasional agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen obat, alat kesehatan, dan vaksin. Ia mencontohkan bagaimana pencegahan dini dapat berdampak besar bagi masa depan.
“Mencegah diabetes pada anak usia 12 tahun berarti menjaga produktivitas hingga 50 tahun ke depan. Deteksi dini TBC bukan hanya melindungi pasien, tapi juga keluarganya,” ujarnya.
Dengan tema “Innovate, Empower, Connect - Towards A Healthier Tomorrow” dan tagline “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat, dengan SATUSEHAT”, HAI-Fest 2025 digambarkan sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Ketika kesehatan menjadi prioritas dan inovasi menjadi budaya, kemajuan bangsa bukan lagi cita-cita, melainkan kepastian,” tutup Dante. [red]