Senin, 06 Oktober 2025
Beranda / Berita / Nasional / Hanya 59% Pasien TBC RO yang Sembuh, Wamenkes Dorong Pelatihan Digital Nakes

Hanya 59% Pasien TBC RO yang Sembuh, Wamenkes Dorong Pelatihan Digital Nakes

Senin, 06 Oktober 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO). [Foto: dok. Kemenkes]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO). Hingga tahun 2024, tercatat lebih dari 12.000 kasus TBC RO, namun hanya sebagian kecil pasien yang menjalani pengobatan, dengan tingkat keberhasilan baru mencapai 59 persen.

“Angka ini menunjukkan bahwa pengobatan TBC RO masih sangat kompleks, memakan waktu lama, dan membebani sistem kesehatan maupun pasien,” ujar Prof. Dante dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (6/10/2025).

Menurutnya, kehadiran regimen pengobatan baru seperti BPaL/M yang hanya memerlukan enam bulan pengobatan dengan jumlah obat yang lebih sedikit menjadi harapan baru dalam pengendalian TBC RO.

“Namun, ketersediaan obat saja tidak cukup,” tegasnya. “Keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada kesiapan tenaga kesehatan dalam mendiagnosis, mengobati, dan mendampingi pasien hingga tuntas.”

Untuk itu, Prof. Dante menekankan pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga medis. Ia menyambut baik peluncuran platform Upskill TB yang dikembangkan Yayasan RPRI sebagai bagian dari transformasi sistem pelatihan berbasis digital di bidang kesehatan.

“Pelatihan sekarang tidak harus selalu tatap muka. Dengan platform daring seperti ini, pelatihan bisa lebih fleksibel, terjangkau, dan menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses,” kata dia.

Ia pun mendorong seluruh tenaga kesehatan -- dokter, perawat, hingga tenaga farmasi -- untuk memanfaatkan platform tersebut secara optimal.

“Harapan kita, Upskill TB bisa mempercepat penemuan kasus, meningkatkan enrollment pasien, dan tentu saja mendorong keberhasilan pengobatan TBC RO,” ujar Prof. Dante.

Peluncuran platform ini disebutnya sebagai tonggak penting dalam memperkuat ekosistem pembelajaran digital di bidang kesehatan, karena itu Prof. Dante mengajak seluruh pihak untuk bersinergi.

“Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Mari kita jadikan inovasi dan komitmen bersama sebagai kekuatan untuk mempercepat eliminasi TBC di Indonesia sebelum 2030,” pungkasnya. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI