Beranda / Berita / Nasional / Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402, Komitmen Australia Bantu Temukan

Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402, Komitmen Australia Bantu Temukan

Kamis, 22 April 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pukul 04.30 WITA di perairan Bali. Foto/Dokumen SINDOnews.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Australia siap membantu Indonesia untuk menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak dengan 53 awaknya di perairan Bali. Pencarian kapal selam ini memasuki hari kedua pada hari ini (22/4/2021).

Kapal selam non-nuklir Type 209 buatan Jerman itu hilang kontak sejak Rabu kemarin. Indonesia minta bantuan Australia, Singapura dan India untuk ikut mencarinya.

"Australia akan membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne kepada radio ABC, Kamis (22/4/2021).

“Kami mengoperasikan kapal selam yang sangat berbeda dari yang satu ini, tetapi Pasukan Pertahanan Australia akan bekerja dengan operasi pertahanan di Indonesia untuk menentukan apa yang mungkin dapat kami lakukan,” lanjut Payne.

Panglima militer Indonesia Hadi Tjahjanto melalui pesan teks mengatakan pada hari Rabu bahwa kontak dengan kapal itu hilang pada pukul 04.30 pagi dan pencarian sedang dilakukan 60 mil (96 km) dari Bali.

Pihak Angkatan Laut Indonesia mengatakan temuan minyak dapat mengindikasikan kerusakan pada kapal atau bisa menjadi sinyal dari awal kapal selam tersebut.

KRI Nanggala-402 berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada tahun 1977. Kapal selam ini bergabung dengan armada kapal selam Indonesia pada tahun 1981. Ia menjalani dua tahun reparasi di Korea Selatan yang selesai pada tahun 2012.

Indonesia di masa lalu mengoperasikan armada 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk berpatroli di perairan kepulauannya yang luas.

Tapi sekarang hanya memiliki lima armada termasuk dua kapal selam Type 209 buatan Jerman dan tiga kapal selama buatan Korea Selatan yang lebih baru.

Indonesia telah berupaya untuk memodernisasi kemampuan pertahanannya tetapi beberapa peralatannya sudah tua dan telah terjadi kecelakaan mematikan dalam beberapa tahun terakhir [sindonews.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda